Uncategorized

Kelanjutan Bansos Belum Jelas

MAJALAYA, RAKA – Jenis bantuan sosial yang sebelumnya menyasar masyarakat tidak mampu, nampaknya belum ada kejelasan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di tahun 2021 ini. Entah itu bantuan dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat.

Pasalnya, banyak masyarakat yang menanyakan bantuan tersebut, apakah di lanjut atau tidak.
Terlebih dengan adanya isu penyusutan penerima bantuan tersebut, terang saja membuat masyarakat bertanya-tanya.

Salahsatunya Endi (25) masyarakat Desa Sarijaya Kecamatan Majalaya, awal tahun 2021 ini, orangtuanya belum menerima bantuan apapun dari pemerintah. Padahal sebelumnya, orangtuanya sempat menerima aliran bantuan. “Tahun sekarang gak tau masih ada apa enggak, katanya ada pengurangan jumlah penerima. Kriterianya masyarakat seperti apa yang dihapus dari daftar, atau sistem seperti apa yang digunakan pemerintah untuk penerima bantuan ini,” tanyanya.

Terlebih, mengenai bantuan sosial, Endi menyebutkan tidak tahu jelas keberlanjutannya, akan turun lagi atau tidak di tahun 2021 ini. Karena dengan keadaan seperti ini, ekonomi masyarakat jelas terasa dampaknya.

Ketua Forum TKSK Karawang, Leo Fitriana mengungkapkan, ada sekitar 100 ribuan KPM yang terdiri dari KPM Bansos Provinsi dan kabupaten, yang nasibnya belum diputuskan keberlanjutannya di tahun 2021.
Bansos Pemkab, hanya cair 2 kali dengan nominal Rp300 ribu per bulan di tahun 2020, sementara Bangub yang biasanya menyertakan sembako, cair terakhir hanya Rp100 ribu per KPM di akhir Desember lalu.

Sementara, jumlah penerima begitu banyak di Karawang dan belum menentu kelanjutannya, di saat banyak BST dan BLT masih berlangsung sampai tahun 2021 ini. “Gak tahu ini nanti KPM-nya mau dikemanakan. Kalau ada yang doubel, mungkin masih bisa dapat bantuan jenis lainnya. Kalau hanya mengandalkan ini, masuk ke opsi mana untuk mereka,” ungkapnya.

Selain bansos Pemkab Karawang yang menyasar 40 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hanya cair 2 bulan di tahun 2020, bansos Provinsi Jawa Barat yang menyisakan tunai Rp100 ribu bagi KPM, juga belum jelas keberlanjutannya di tahun 2021 ini yang jumlahnya mencapai 67 ribuan KPM. (rok)

Related Articles

Back to top button