KARAWANG

Dampak Covid-19 Masih Dirasakan Pelaku Usaha

HALAL BIHALAL: Pengurus baru Kadin Karawang usai halal bihalal.

KARAWANG, RAKA – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, membuat dunia industri harus berjuang ekstra agar tetap bertahan. Pertambahan laju kasus positif yang cepat dan masif pun menimbulkan kepanikan di kalangan dunia usaha. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karawang Fadludin Damanhuri melihat, adanya pelambatan ekonomi yang terjadi sejak pertengahan 2020 sebagai pengaruh ekonomi global. Adanya kebijakan pemerintah terhadap pembatasan sosial serta pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Karawang dalam upaya mengendalikan persebaran virus Covid-19, membuat gerak warga menjadi terbatas. Akibatnya, beberapa pusat ekonomi di Karawang beroperasi berjalan minim bahkan banyak yang terpaksa tutup.

Menurutnya, pandemi berdampak langsung terhadap kinerja di pertumbuhan ekonomi Karawang. Pria yang akrab disapa Fadel ini, mengimbau dunia usaha untuk dapat mematuhi kebijakan pemerintah dan berpedoman pada protokol kesehatan. “Setelah berakhirnya PSBB yang berganti PSBB masa transisi, Kadin turut berfokus pada penanganan dan perbaikan ekosistem dunia usaha yang sempat rusak akibat pelaksanaan PSBB,” paparnya, saat acara halal bihalal pengurus, Kamis (27/5), di RM Sindang Reret.

Sebagai upaya menggairahkan kembali kinerja perekonomian, lanjutnya, Kadin Karawang memulai beberapa sektor usaha yang sempat tutup pada beberapa sentra perekonomian. Akan tetapi, pembatasan sosial yang diketatkan kembali pada September 2020 memaksa dunia usaha untuk mengurangi aktivitas. Secara resmi, Indonesia dinyatakan mengalami resesi ekonomi akibat dua triwulan pertumbuhan ekonomi di Indonesia berada di angka negatif. “Di Karawang, hanya segelintir sektor usaha yang dapat mengalami pertumbuhan positif. Sisanya berada dalam kondisi terpukul akibat konsumsi masyarakat yang menurun drastis,” ungkapnya.

Kadin, lanjutnya, bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang melaksanakan beberapa kegiatan kolaborasi guna meningkatkan konsumsi dan menggerakkan perekonomian daerah. Target fokus kegiatan ini adalah usaha berskala mikro, kecil dan menengah (UMKM). Fadel menyampaikan, ada peningkatan di akhir 2020 pada sektor konsumsi masyarakat namun belum signifikan. Di sisi lain, krisis ekonomi global dari pandemi menjadi lompatan besar dalam era digital bagi para pelaku UMKM. Untuk dapat bertahan di tengah pandemi, dunia usaha dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan perekonomian. “Walaupun vaksin Covid-19 bukan merupakan 100% solusi bagi penanganan pandemi Covid-19, namun dengan didistribusikannya vaksin kepada masyarakat membuat harapan baru bagi dunia usaha. Untuk itu, kami mendorong pemerintah untuk terus mengimplementasikannya kepada masyarakat. Dunia usaha membutuhkan kondisi yang stabil agar dapat memulai kembali menggerakkan perekonomian. Bagi kami di dunia usaha, ketidakpastian adalah masalah yang sangat besar,” ujar Fadel, didampingi Arif Dianto, Komite Tetap Kerjasama Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja Kadin Karawang.

Fadel berharap, pandemi Covid-19 dapat menjadi batu loncatan untuk meraih harapan lebih baik terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam satu hingga dua tahun ke depan. “Hal ini tentunya harus disertai dengan kerja keras kita bersama dalam menangani pemulihan ekonomi serta kedisiplinan dan kepatuhan seluruh masyarakat dalam menjalankan Protokol Kesehatan,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button