Dampingi Keluarga Minum Obat

KARAWANG, RAKA – Tidak semua kondisi penyakit membuat pasien mesti menjalani rawat inap atau opname di fasilitas pelayanan kesehatan. Sudah menjadi hal lumrah jika pasien hanya perlu menjalani rawat jalan saja. Meski demikian sebaiknya tetap perhatikan hal-hal berikut ini agar proses rawat jalan berlangsung baik.
Praktisi keperawatan Imas Suryati mengatakan, dalam menjalani rawat jalan keluarga pasien mesti tahu betul penyakit apa yang diderita anggota keluarganya. Hal ini agar keluarga dapat melakukan perawatan dan penanganan yang tepat jika pasien mengalami sesuatu. “Kan penyakit orang beda-beda ya, harus belajar dulu itu macam penyakitnya bagaimana,” terangnya.
Imas juga meyampaikan, keluarga mesti mendampingi anggota keluarganya yang sakit untuk minum obat. Pendamping minum obat (PMO) bertugas mengawasin dan mengingatkan pasien agar tidak lupa mengonsumsi obat sesuai yang disarankan oleh dokter. Sebab itulah sudah semestinya PMO mengetahui betul dosis, waktu, sama aturan minum obat bagi pasien.
Perhatikan asupan gizi anggota keluarga yang sakit. Berikan makanan dengan asupan gizi yang tepat sesuai yang dibutuhkan pasien. Dan yang terpenting hindari memberi makanan yang sebetulnya merupakan pantangan bagi pasien. “Misalkan kalau yang kencing manis (diabetes melitus), kan makanan juga harus diperhatikan, kan sudah ada aturannya jangan terlalu banyak makan yang mengandung karbohidrat,” tuturnya.
Rawat jalan di rumah bukan berarti sama sekali tidak memeriksakan diri di fasilitas pelayanan kesehatan, melainkan setelah memeriksakan diri dan itupun berdasarkan saran dokter. Dokter pun tentunya akan memberi tahu bagaimana atau program tambahan apa saja yang mesti dilakukan untuk menunjang pemyembuhan selama menjalani rawat jalan.
Kebutuhan psikis juga mesti diperhatikan bahkan bisa dikatakan ini adalah hal yang paling utama. Buat pasien merasa enjoy dengan proses perawatan yang dijalaninya. Yakinkan ia bahwa penyakitnya tersebut akan hilang dan kondisi kesehatannya akan membaik. Jangan biarkan pasien stres karena terlalu memikirkan penyakitnya yang pada akhirnya mempengaruhi dan menghambat penyembuhan atau bahkan juga memperburuk kondisi kesehatannya. “Sugesti lah ya, yang penting ada keyakinan bahwa minum obat itu insya Allah sembuh,” pungkasnya. (din)