Karawang

Dana Desa Purwasari Berkurang

PURWASARI, RAKA – Sejak adanya dana desa yang masuk ke desa , pembangunan di tiap desa berkembang pesat, tidak terkecuali di Desa Purwasari. Namun ada penurunan dana desa yang masuk ke Desa Purwasari di tahun 2018 jika dibandingkan tahun 2017.

Hal itu terjadi karena ada perubahan indikator yang dilakukan oleh pemerintah terkait dana trasfer yang mulai digulirkan sejak era Jokowi ini. Pada awalnya, jumlah penduduk dan luas wilayah menjadi pertimbangan penting dalam penentuan dana desa, namun di tahun 2018 ada perubahan kriteria, yaitu dilihat dari kondisi desanya, apakah termasuk desa miskin atau bukan. Karena semakin miskin desa tersebut, maka akan semakin besar dana desa yang akan diperoleh.
“Bukan kami yang menentukan, tapi dari pusat. Desa Purwasari masuk kategori desa maju, jadi dana desanya menurun,” jelas Sekretaris Desa Purwasari Bowo.

Ia menyampaikan, klasifikasi desa ada tiga, yang pertama adalah desa mandiri, kedua desa maju dan ketiga desa berkembang. Meski demikian, pihaknya tidak mempermasalahkan adanya penurunan anggaran tersebut. “Nggak masalah sih, tapi konsekwensinya pembangunannya jadi berkurang,” tambahnya.

Bowo pernah menyampaikan, tahap satu digunakan untuk membangun jalan lingkungan (jaling) dua titik di RT 05/03 dan RT 04/03 Dusun Sadang. Kemudian membangun drainase empat titik dan japak satu titik yaitu di gang Puskesmas. “Memang untuk pembangunan fisik semua (tahap I),” ujarnya.

Di tahun 2017, besar dana desa yang diterima adalah Rp867.693.000 sedangkan di tahun 2018 sebesar RpRp797.055.000. Untuk tahun 2018 proses pencairan dilakukan tiga tahap, tahap I 20% Rp159.411.000, tahap II 40% Rp318.822.000 dan tahap III 40% Rp318.822.000. “Sekarang sudah pencairan tahap dua. Tahap tiga juga sudah diajukan,” kata pegawai desa lainnya, Jaka Bari.

Sementara Kepala Desa Purwasari Asep Saepulloh menyampaikan, semua anggaran yang masuk ke desa berdasarkan perencanaan yang matang dan dibahas bersama dengan perangkat, tokoh, dan warga. “Gak macem-macem, pokoknya kalau ada pencairan langsung dikerjakan,” ujarnya.

Disingng mengenai pembangunan selain fisik, ia menyampaikan, ada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dikembangkan di Desa Purwasari, dan itu berjalan cukup lancar. “Ada isi ulang air RO dan mesin fotocopy,” ujarnya.
Salah seorang warga Purwasari, Dendi Pratama menyampaikan, dalam hal merealisasikan anggaran, harus sesuai dengan perencanaan awal. Sehingga pembangunan benar-benar matang. “Yang paling penting realisasi harus sesuai perencanaan,” ujarnya. (zie)

Related Articles

Back to top button