Uncategorized

Darah Tinggi Teror Jatisari

JATISARI, RAKA – Jika biasanya penyakit insfeksi saluran pernafasan banyak diderita warga Jatisari, kini tidak lagi karena tergeser oleh penyakit darah tinggi alias hipertensi.

Kondisi ini tentu mengkhawatirkan, karena darah tinggi bisa menyebabkan berbagai penyakit yang berbahaya semisal stroke hingga serangan jantung.

Wiwi Widiyani, bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Puskesmas Jatisari menyampaikan, selama tahun 2018 ada 82 orang terkena darah tinggi. “Bulan kemarin (Desember) yang terbanyak hipertensi. Biasanya ISPA,” ujarnya kepada Radar Karawang, Senin (14/1) kemarin.

Ia melanjutkan, Puskesmas Jatisari yang melayani 10 desa di Kecamatan Jatisari, mencatat tidak ada orang yang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2018. Namun, ada satu orang warga Desa Balonggandu yang berdasarkan diagnosa rumah sakit dikatakan positif DBD. “Ada sih satu orang di Balonggandu, waktu bulan Oktober difogging. Tapi bukan pasien di sini, di rumah sakit,” katanya.

Wiwi menuturkan, DBD disebabkan oleh adanya kuman dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Kuman tersebut akan masuk dalam darah manusia melalui gigitan nyamuk yang biasanya menggigit di pagi dan sore menjelang petang. “Penularannya melalui gigitan nyamuk. Tidak melalui orang ke orang,” tuturnya.

Wiwi juga menyampaikan, pihaknya selalu langsung memberikan rujukan untuk ditangani di rumah sakit, jika terdapat pasien yang positif DBD. “Kita pasti langsung rujuk ke rumah sakit,” ujarnya.

Mengenai alur pelaksanaan fogging, kata Wiwi, seharusnya ada pemeriksaan terlebih dahulu. Jika hasil pemeriksaan dirasa perlu dilakukan fogging, pihaknya akan melakukan pengasapan. “Alurnya sebenarnya gitu. Bukan diajukan lalu puskesmas langsung fogging. Kalau hasil terindikasi ada potensi DBD. Baru kita lakukan fogging untuk 200 rumah yang berdekatan dengan yang diperiksa. Itu gratis,” katanya. (nce)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button