Data Bansos tak Sesuai Ajuan

Alek Sukardi
Apdesi: Percuma Rapat Hampir Tiap Hari
CIKAMPEK, RAKA- Sejumlah desa kecewa data bantuan sosial (Bansos) tidak sesuai dengan ajuan. Padahal, perwakilan kepala desa dengan instansi terkait rutin melakukan rapat koordinasi untuk memadukan data.
Di Desa Cikampek Pusaka, Kecamatan Cikampek misalnya, yang bakal dapat bantuan bupati hanya 11 kepala keluarga (KK), padahal data yang diajukan 75 KK. “Ngajukan 75 KK yang dapat cuma 11,” kata Kades Cikampek Pusaka Pendi, Minggu (17/5).
Sekretaris Apdesi Karawang Alek Sukardi mengatakan, terdapat beberapa desa yang memiliki jumlah masyarakat miskinnya cukup banyak, namun penerima bantuan dari pemerintah kabupaten tidak lebih dari 100 KK saja. Padahal, rapat bersama dinsos dan pemkab tidak hanya sekali dilakukan. “Kita kan sering adain rapat, lalu mana hasilnya rapat kita? Percuma dong rapat hampir tiap hari dilakukan,” tanyanya.
Dalam pembahasan rapat tersebut, masing-masing kades memiliki data masyarakat yang dinilai layak dengan kriteria penerima bansos. Namun setelah Pemkab Karawang meluncurkan data penerima bansos, justru hasilnya tidak memuaskan. “Terus selama ini, kemana data masyarakat penerima bansos yang kita ajukan. Percuma kita ajukan data kalau tidak dipakai. Justru malah data baru yang keluar, itu pun sudah tertulis by name by adress penerimanya,” ujarnya.
Alek juga mempertanyakan pihak mana yang telah menurunkan data tersebut kepada pemerintah desa. Apakah Dinsos, atau pemda melalui sekda? Kalau memang dinsos, ia merasa aneh. Karena semua data penerima dari masing-masing kades sudah ada di dinsos. Terus kalau memang pemda melalui sekda, data yang di turunkan mengacu kemana? “Masalahnya, kalau masyarakat yang berhak terus tidak menerima urusannya bakal gaduh. Ujung-ujungnya kades dianggap tidak bekerja oleh masyarakat,” terangnya.
Kata Alek, inilah kelemahan administrasi pemerintah yang hingga saat ini belum bisa dibenahi. Ketika mengenai bantuan dan urusan dengan masyarakat, tak pernah lepas dari kegaduhan. “Kalau tidak secepatnya dibenahi, kericuhan akan terus terulang,” pungkasnya. (rok)