CIKAMPEK, RAKA – Jelang turunnya anggaran bagi guru ngaji di setiap daerah yang ada di kota pangkal perjuangan. Pemerintah Kecamatan Cikampek instruksikan pegawai desa untuk segara mendata jumlah guru ngaji yang ada di wiliyahnya masing-masing.
Sekretaris Camat Cikampek Asip Sunenda mengatakan, setiap satu tahun sekali, pemerintah daerah selalu memberikan bantuan kepada guru ngaji. Program itu tentu sangat baik, karena bisa memotivasi kepada para guru ngaji untuk membantu peran pemerintah dalam membentuk karakter atau mencerdaskan generasi bangsa. “Untuk nominal angka bantuan atau honor guru ngaji mendapatkan Rp1,2 juta, pembagiannya menjelang Hari Raya Idul Fitri,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Senin (16/3).
Namun, masih dikatakannya, untuk jumlah guru ngaji di setiap wilayah tentu sangat tinggi. Misalnya, di Kecamatan Cikampek, jumlah guru ngaji melebihi kuota sudah ditentukan oleh bidang kestra kabupaten. “Masing-masing kecamatan. Jumlahnya sebanyak 360 kuota bagi guru ngaji,” tuturnya.
Ia mengaku, dari jumlah tersebut dibagi ke sepuluh desa yang ada di wilayahnya. Masing-masing desa mendapatkan 36 kuota bagi guru ngaji. “Pembagian kuotanya disamaratakan,” akunya.
Dia berpesan, kepada petugas desa segera mendata jumlah guru ngaji secara tepat sasaran untuk dilaporkan ke kestra kabupaten, agar honor guru ngaji bisa turun. “Syaratnya, harus guru ngaji yang bener bener-bener mengajar. Soalnya, bentuk laporannya harus dilengkapi dengan poto mengajar dan poto kopy KTP dan KK,” pesannya.
Sekretaris Desa Cikampek Pusaka Cahyadi mengaku, pihaknya sudah mendata semua guru ngaji yang ada di wilayahnya dengan mendatangi langsung ke tempat mengajarnya untuk memoto dan dilaporkan ke kesra kabupaten. “Semua guru ngaji sudah didata. Mudah-mudahan honor yang didapatkan selama satu tahun sekali ini, bisa lebih semangat dalam mengajar ngaji kepada anak didiknya,” pungkasnya. (acu)
