
PURWAKARTA, RAKA – Perempuan yang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya dan merupakan korban pembunuhan yakni, Dea Permata Kharisma (27), merupakan warga Komplek Perumahan PJT II, Blok D, Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Perempuan muda itu ditemukan pertama kali oleh pembantunya, usai pergi ke warung pada Selasa (12/8) sekitar pukul 13.30 WIB. Dugaan tindak pidana pembunuhan ini sontak membuat geger masyarakat sekitar.
Diketahui, korban dikenal sebagai sosok yang sederhana dan ceria. Kepribadiannya cerdas ulet dan juga penuh semangat.
Baca Juga : Polisi Tangkap Komplotan Ganjal ATM
Hal tersebut diungkapkan oleh sang ibu, Yuli Ismawati (55) yang melekat dalam ingatannya dan seakan tak percaya bahwa mendiang putrinya terlihat tiada.
“Sehari-harinya ya ibu rumah tangga, terus dia ada kegiatan usahanya, jualan makanan, dimsum,” kata Yuli saat ditemui di kediamannya di Perum POJ Sadang, Desa Cisereuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Rabu (14/8).
Setiap pagi, kata Yuli, Dea rutin mengantar dagangan dimsumnya ke tenant miliknya di sekitar kampus Politeknis Bisnis (Polbis) Purwakarta. Jika tidak ada pegawai yang membantu, ia sendiri yang berjaga dari pagi hingga sore hari.
Dea memang dikenal memiliki jiwa kewirausahaan. Di sela-sela kesibukannya sebagai ibu rumah tangga kuliah, ia tetap menyempatkan diri mengelola usaha kecil-kecilan yang ia rintis sendiri.
Tonton Juga : Rebab Sunda, Instrumen Jipang Wedang
“Dia dari pagi berangkat ke Polbis bawa dagangannya, pulangnya baru tutup usaha. Kalau ada pegawainya, dia arahin dulu, terus pulang ke rumah, bantuin di rumah, nyiapin sarapan suaminya, nyuci, nyetrika, ya biasa ibu rumah tangga,” ungkap Yuli.
Yuli menekankan bahwa yang paling melekat dari sosok anaknya adalah kepribadiannya yang hangat dan tanpa ada rasa iri dengki terhadap orang lain.
“Anakku itu periang, ramah, dan enggak pernah punya rasa jelek ke orang. Dia engga pernah suudzon, bahkan ke orang yang mungkin menyakitinya pun engga,” ucapnya.
Sosok Dea juga diungkapkan oleh adik kandungnya, Rafi Karisma (19). Ia menyebutkan bahwa Dea merupakan anak kedua dari lima bersaudara.
“Terakhir ketemu hari Sabtu (9/8) kemarin, kami sekeluarga main kerumah sini yang di Jatiluhur,” kata Rafi.
Ia mengatakan, almarhumah merupakan sosok yang penyayang kepada keluarga. Rafi tak menyangka bahwa pertemuan dengan sang kakak pada akhir pekan tersebut menjadi hari terakhir pertemuannya.
Rafi pun mengungkapkan bahwa sang kakak sempat bercerita terkait ancaman yang dilakukan oleh seseorang.
“Ia pernah cerita ke keluarga, soal ancaman lewat WhatsApp,” ucapnya.
Kini teka-teki kematian Dea telah terungkap, berinisial AM (25), warga Kelurahan Ciseureuh, yang ternyata adalah asisten rumah tangga korban, ditangkap tak jauh dari lokasi kejadian. Pelaku kini telah mendekam di sel tahanan polres Purwakarta. (yat)