Uncategorized

Debu Proyek Jalan Ganggu Dunia Usaha

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Sejumlah toko dan warung yang berada di pinggir jalan utama Galuh Mas, Kecamatan Telukjambe Timur, mengaku merugi akibat jalan berdebu pascaperbaikan jalan. Mereka berharap kepada pemerintah agar melakukan penyiraman agar tidak membuat omzet mereka menurun.

“Mereka (konsumen) seperti enggan datang ke toko akibat berdebu. Mereka memilih bercepat-cepat lepas dari kemacetan jalan yang diperbaiki karena berdebu,” terang Erwin Winarto, pemilik bengkel sparepart mobil dan motor Jasutra kepada Radar Karawang, Jumat (2/8).

Ia mengaku sejak ada pengecoran jalan, omset turun hingga 50 persen. Biasanya sehari ada 12 mobil yang datang, kini turun sekitar empat sampai lima mobil yang datang ke bengkel miliknya. Diakui penyebab utama pelanggan enggan datang, yaitu jalan masuk bengkel yang dikeruk tepat di depan tokonya terlalu tinggi, sehingga ada pengalihan masuk kendaraan lewat belakang ruko-ruko.

“Tapi tetap saja kebanyakan mereka enggan masuk, karena harus memutar dan kebanyakan tampak toko kami jadi tidak terlihat jika melewati belakang ruko,” jelasnya.

Ia menyesalkan saat awal perbaikan jalan tidak ada pemberitahuan. Baru ada pemberitahuan setelah 10 hari proyek.
Warga lainnya, Eko (30) mengatakan, jauh lebih baik jika dilakukan penyiraman agar para pelaku usaha di pinggir jalan merasa nyaman, dan kondisi pertokoan milik mereka tidak terkesan kumuh karena debu.
“Tiap jam kami harus membersihkan dagangan karena sangat berdebu. Sementara jika kami tutup, rugi dong karena harus membayar gaji karyawan juga,” tukasnya.

Kepala Bidang Penataan Ruang dan Pekerjaan Umum Dinas PUPR Kabupaten Karawang Rusman mengemukakan, dia akan coba berkoordinasi dengan pelaksana pekerjaan itu agar ada penyiraman.

Minimal dua kali dalam satu hari. “Setelah selesainya pelaksanaan pengerjaan jalan itu, masyarakat akan merasakan dampak yang jauh lebih baik,” tuturnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button