HEADLINEKARAWANG

Deg-degan Sekaligus Bangga

50 Paskibraka Kibarkan Merah Putih

KARAWANG, RAKA – Siapa pun yang aktif menjadi anggota pasukan pengibar bendera di sekolahnya, pasti bercita-cita menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Bersyukurlah mereka yang akhirnya benar-benar terpilih.
Kemarin, 50 anggota Paskibraka dari berbagai macam sekolah SMA dan SMK tampak rapih berbaris, penuh dengan kebanggaan saat menggelar formasi pengibaran bendera Merah Putih. Dan perjuangan mereka selama digojlok dalam pusat pelatihan akhirnya tidak sia-sia. Mereka berhasil mengibarkan Sang Merah Putih di Plaza Pemerintah Kabupaten Karawang, kemudian menurunkannya pada sore hari.

Dini Wulansari (16) siswi SMK TI Muhammadiyah 1 Cikampek mengaku bangga bisa menjadi anggota Paskibraka Karawang. Menurutnya, banyak hal diperoleh selama proses seleksi hingga penggemblengan di pusat latihan. “Deg-degan awalnya, namun saat acara (upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia) dimulai, jadi lebih tenang,” ungkapnya kepada Radar Karawang, kemarin.

Ia melanjutkan, menjadi anggota Paskibraka memiliki kebanggaan tersendiri. Apalagi, dia terpilih dari ratusan orang yang mendaftar. “Alhamdulillah, saya bersyukur bisa diberi kesempatan menjadi Paskibraka,” tuturnya.
Di Kabupaten Karawang, pendaftaran Paskibraka tahun 2021 sudah dibuka sejak bulan Maret, setidaknya ada 657 siswa dari SMA sederajat di Karawang yang mendaftar menjadi calon Paskibraka. Kemudian setelah proses seleksi yang begitu panjang dan bertahap, tersaring hanya 52 orang yang lolos.
“Ada 52 orang yang lolos seleksi, 50 untuk di kabupaten dan dua untuk di provinsi. Yang di provinsi dari SMAN 1 Cikampek dan SMAN 1 Pangkalan,” jelas Ketua Purna Paskibraka Indonesia Cabang Karawang Risman Maulana.

Untuk Paskibraka kabupaten ini terdiri dari 28 putri dan 22 putra. Risman menyebut proses seleksi tahun ini lebih ketat lantaran harus menerapkan protokol kesehatan. Namun, untuk tes jasmani di tengah pandemi seperti ini berbeda dengan situasi normal. “Biasanya tes fisik ini lari selama 12 menit, tapi sekarang kita pakai metode bleep test atau lari bulak-balik sesuai kemampuan,” katanya.

Selain tes fisik, anggota Paskibraka juga dites pelatihan baris berbaris atau PBB, dan kemampuan dasar seperti ilmu pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, dan kepaskibraan. Risman mengaku persiapan pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih di tahun ini lebih ketat dibanding tahun sebelumnya.
“Kalau tahun ini lumayan berat karena sekarang di masa pandemi. Jadi tahun ini pembinaannya lebih ekstra,” katanya.

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang Jaeni mengatakan, menjadi anggota Paskibraka sesungguhnya merupakan tugas yang berat, oleh karena itu hanya putra-putri terbaik kabupaten dari berbagai SMA sederajat yang lolos seleksi, untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka memperingati HUT RI ke 76 tahun.
“Mulai awal seleksi sudah ketat, baik dari kompetisi intelektualnya, postur tubuhnya dan standarisasi lainnya,” jelasnya.

Dia berharap putra-putri yang telah bertugas mengibarkan bendera pusaka ini kelak menjadi orang yang sukses. Sebagaimana kata Jaeni, tidak sedikit purna Paskibraka yang sukses, di antara mereka ada yang menjadi polisi, TNI, dokter bahkan sampai pengusaha.
“Contohnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu mantan pasukan pengibar bendera Kota Bandung,” imbuh Jaeni.

Jaeni menjelaskan, perjuangan Paskibraka tahun ini sangat berat, karena setiap hari mereka dilatih fisik sehingga nutrisi mereka pun diperhitungkan, apalagi dalam masa pandemi sekarang. Selain itu mereka juga diberikan pendidikan rohani maupun wawasan kebangsaan. “Paskibraka ini latihan sehari-harinya digojlok dengan fisiknya, karena memang latihannya udah setengah militer,” ujarnya.

Jaeni berpesan bagi siswa yang ingin menjadi anggota Paskibraka ini harus dipersiapkan mulai dari belajar dengan rajin, karena salah satu standarisasinya adalah intelektual. Kemudian berprestasi juga di bidang non akademik untuk menjaga kebugaran tubuhnya.
“Siswa-siswi yang ingin menjadi anggota Paskibraka, dua prestasi itu harus dibangun,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button