
PURWAKARTA, RAKA – Suasana Kota Purwakarta pada Minggu (19/10) berubah semarak dengan dentuman ritmis ribuan penabuh drum band. Ratusan grup dram band meriahkan hari jadi Purwakarta.
Sebanyak 109 grup drum band dengan total lebih dari 6.000 peserta ambil bagian dalam Parade Drum Band Gebyar Merah Putih, yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Purwakarta dan HUT RI ke-80.
Acara yang memadati ruas Jalan R.E. Martadinata hingga kawasan Wisata Taman Sri Baduga, Situ Buleud, ini berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori parade drum band dengan jumlah peserta terbanyak.
Senior Manager MURI, Triyono, menyampaikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Purwakarta menyelenggarakan parade berskala besar ini.
Baca Juga: Geger! Bocah 3 Tahun Menemukan Jasad Perempuan di Gandasoli
“Museum Rekor Indonesia hadir untuk memverifikasi kegiatan yang bersifat superlatif. Parade drum band dengan jumlah grup terbanyak ini, setelah kami periksa, diikuti oleh 109 grup. Ini memecahkan rekor sebelumnya yang hanya 72 grup,” ungkapnya, Minggu (19/10).
Selain menampilkan siswa-siswi SD, SMP, hingga SMA di Kabupaten Purwakarta, parade ini juga melibatkan berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Setiap kelompok menampilkan formasi dan aransemen lagu-lagu nasional serta daerah yang mengobarkan semangat kebangsaan.
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein mengaku bangga atas capaian luar biasa tersebut. Ia teringat akan masalalu nya pada 24 tahun silam, saat menjadi Ketua KNPI bersama Kang Cucu Mulyadi Sadik.
“kami pernah mengadakan acara serupa. Namun, baru kali ini kami bisa menyelenggarakannya dengan 109 grup dan meraih rekor MURI. Ini sungguh luar biasa,” ujarnya.
Bupati yang akrab disapa Om Zein itu juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini dan berharap parade drum band dapat menjadi agenda tahunan Kabupaten Purwakarta.
Ketua Penyelenggara Elan Sofian, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Purwakarta, menjelaskan bahwa ide acara ini berawal dari keprihatinan terhadap maraknya tawuran pelajar.
Tonton Juga: PASAR SASAGARAN PURWAKARTA
“Awalnya saya sering melihat anak-anak sekolah terlibat tawuran. Saya punya ide untuk memberikan mereka kesibukan positif. Parade drum band ini menjadi wadah bagi siswa SD, SMP, dan SMA untuk mengurangi aktivitas negatif di luar sekolah,” jelasnya.
Elan menambahkan, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan antar organisasi di Purwakarta.
“Acara ini mampu mengakomodasi semua organisasi. Kami membentuk aliansi, dan acara ini menjadi bukti bahwa organisasi di Purwakarta bisa bekerja sama dengan baik,” ujarnya.
Keberhasilan Parade Drum Band Gebyar Merah Putih tidak hanya menghadirkan kebanggaan, tetapi juga memperkuat citra Purwakarta sebagai daerah yang aktif dalam mengembangkan seni dan budaya.
Pemkab Purwakarta berencana menjadikan parade ini sebagai ikon tahunan yang lebih meriah di masa mendatang.
“Kami berencana untuk mengadakan acara ini setiap tahun dengan konsep yang lebih menarik. Mungkin akan ada tropi bergilir dan penilaian yang lebih detail, seperti barisan dan pakaian terbaik. Intinya, kami ingin acara ini semakin meriah dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya. (yat)