22 Anak Yatim Piatu Diurus Tanpa Bantuan Pemerintah

RENGASDENGKLOK, RAKA – Tidak banyak panti asuhan yang luput bantuan pemerintah, namun mereka tidak mengeluh mengurus anak-anak kurang beruntung tersebut.

Taufik, pengasuh Yayasan Yatim Piatu Miftahul Falah, Dusun Bojongsari RT 02/01, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, mengatakan yayasannya didirikan sejak tahun 2004. Hingga saat ini tidak ada bantuan sepeserpun dari pemerintah. Padahal setiap hari harus mengeluarkan Rp500 ribu untuk kebutuhan anak yatim piatu. “Saya tidak begitu mengharapkan bantuan dari pemerintah soalnya ribet juga. Jadi suka ada dari masyarakat yang ngasih. Saya yakin ada saja orang tidak percaya bahwa mengurus anak sebanyak ini tanpa bantuan pemerintah, padahal kenyataannya tidak dibantu sama sekali oleh pemerintah,” jelasnya kepada Radar Karawang, Rabu (15/5).

Ia melanjutkan, jumlah santri yang menetap di Yayasan Yatim Piatu Miftahul Falah sebanyak 22 orang. Rinciannya, laki-laki 15 orang, perempuan 7 orang. Taufik mengaku hanya mengusahakan anak-anak yatim piatu tetap sekolah, agar mereka tidak dipandang sebelah mata. “Pemukim disini mulai dari anak SLTP sampai anak SLTA. Bahkan ada juga disini yang dari Padang,” katanya.

Taufik menuturkan, para santri selain diajarkan kitab fikih, tauhid, qoro, juga setiap hari rutin membaca kitab Al Athos. Selain itu, banyak juga dari anak sekitar yang mengaji setiap sore di yayasannya. “Setiap bada asar banya akan-anak kampung sini yang ngaji,” pungkasnya.

Endang (16), kelas dua SMKN 1 Rengasdengklok asli Kosambi Batu, Cilebar, mengatakan sejak kelas satu SLTA tinggal di Yayasan Yatim Piatu Miftahul Falah. Dia mengaku terbantu oleh yayasan tersebut. “Saya belum pulang selama satu tahun, jadi terakhir pulang itu lebaran kemarin,” pungkasnya. (cr4)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here