Uncategorized

BUMDes Jualan Lewat Medsos

TIRTAJAYA, RAKA – Media sosial dimanfaatkan untuk memasarkan produk furnitur oleh Badan Usaha Milik Desa Gempolkarya, Kecamatan Tirtajaya. Pihak BUMDes Rizky Jaya Desa Gempolkarya menilai, jejaring sosial perlu dimanfaatkan karena saat ini banyak warga desa yang memiliki akun medsos. Peluang ini, juga dijadikan ajang untuk melakukan pemberdayaan masyarakat untuk turut aktif memasarkan furnitur berupa lemari, kursi, tempat tidur dan yang sejenisnya melalui sosial media maupun secara langsung.

Ketua BUMDes Rizky Jaya, Desa Gempolkarya, Sunarya mengatakan, sejak bulan ini BUMDes bekerjasama dengan pelaku usaha furnitur yang ada di Desa Gempolkarya, hal itu ditujukkan untuk meningkatkan konsumen, apalagi semua pelaku usaha asli warga Gempol Karya. Selain itu juga, untuk menambah penghasilan warga setempat, karena semua warga Gempol Karya diperkenankan untuk menjadi reseler. “Misalnya kalau warga dapat konsumen, nanti pasti dia akan dapat keuntungan juga,” katanya kepada Radar Karawang, Jumat (25/10).

Lanjut Sunarya, produk yang dipasarkan saat ini digencarkan melalui media sosial, sebab saat ini banyak orang yang berjaulan di media soisal seperti serta forum jual beli online lainnya. Apalagi saat ini para pemuda bahkan orang tua pun banyak yang memilik akun di media sosial, sehingga produk furnitur asli Gempolkarya akan lebih cepat dikenal.
“Furnitur ini kan bagian dari program unggulan dari BUMDes Desa Gempolkarya, walaupun baru berjalan bulan ini,” katanya.

Menurut Sunarya, produk furnitur Gempolkarya ini akan dipamerkan juga saat acara BUMDes se-Jawa Barat di Gedung Sate Bandung. Kata Sunarya, nantinya program unggulan tersebut akan terus bersinergi dengan Tim Program Inovasi Desa (TPID) seperti akan diadakannya pelatihan pemasaran maupun membuat furnitur, sehingga masyarakat Gempolkarya dapat mengembangkan potensinya melaui program unggulan tersebut. “Rencanaya ingin ada pelatihan reseler, khusunya untuk pemuda yang masih pengangguran, dan juga pelatihan untuk membuat furnitur dengan alat yang lebih canggih, bila perlu studi banding misalnya ke Olympic,” katanya.

Ketua TPID Tirtajaya Samsudin Kmd mengatakan, dari sebelas desa yang ada di Kecamatan Tirtajaya, hanya Desa Gempolkarya yang saat ini memiliki program unggulan, padahal desa lain pun banyak peluang untuk memiliki program unggulan. “Sebenarnya bayak kalau mau untuk di jadikan program unggulan di Tirtajaya ini, seperti mangga atau jambu, tapi tidak kerjasama dengan BUMDesnya,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button