Gagal Capai Target PBB
RAWAMERTA, RAKA – Tikus menjadi salah satu hama yang banyak merusak padi. Hama ini sering membuat petani stres, karena padi yang sudah ditanam dengan susah payah bisa hancur seketika. Jika sudah begitu, gagal panen di depan mata.
Serangan hama tikus membuat hasil petani merosot bahkan bisa gagal panen. Kondisi ini tak hanya merugikan petani, tapi juga Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang. Soalnya, jika kondisi gagal panen, target Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tidak akan maksimal, karena petani tidak mendapatkan untung dari hasil panen.
Kondisi ini, dialami petani Desa Purwamekar, Kecamatan Rawamerta. Asnawi, Pjs Kades Purwamekar memohon pertimbangan kepada Pemerintah Kabupaten Karawang, agar memaklumi jika Desa Purwamekar tidak bisa membayar Pajak Bumi dan Bangunan 100 persen. “Sawah garapan petani saat ini banyak yang kena hama tikus,” katanya, baru-baru ini.
Dia meminta keringanan pembayaran PBB, disesuaikan dengan kondisi yang dialami petani di desanya saat ini. “Saya mohon ke Bapenda agar mempertimbangkan bayaran PBB, khususnya petani yang sawahnya terkena hama tikus,” ujarnya.
Atim (70) warga Dusun Tamiang, Desa Purwamekar, Kecamatan Rawamerta, misalnya. Sudah dua kali tandur rusak diserang tikus. Menurutnya, sampai saat ini untuk biaya obat saja sudah menghabiskan Rp1,2 juta. Itupun masih utang di kios dusun setempat, belum lagi biaya traktor, tandur dan sebagainya. Atim mengungkapkan, sawah seluas setengah hektare bisa mendapatkan padi sebanyak dua ton lebih. “Kalau tidak dimakan tikus, hasilnya lumayan bisa sampai dua ton lebih,” katanya.
Purwanto, ketua kelompok Berkah Tani kewakilan Dusun Tamiang mengatakan, dirinya sudah mengajukan asuransi ke UPTD Pengelola Pertanian Rawamerta atas keluhan petani Dusun Tamiang, yang sawahnya habis dimakan tikus. “Dusun Tamiang saja hampir 60 hektare yang sudah dipastikan gagal panen,” paparnya.
Purwanto menambahkan, tanaman padi yang habis dimakan tikus sudah sampai usia 70 hari, yang seharusnya sudah tumbuh padi. “Kalau kayak gini, petani saja sudah pasrah, soalnya tidak mungkin tertolong lagi,” pungkasnya. (mra)