Uncategorized

Janda Tua Miskin, Sakit, Luput Bantuan Pemerintah

RENGASDENGKLOK, RAKA – Bagi warga miskin satu-satunya harapan agar bisa tetap hidup layak adalah bantuan dari pemerintah. Namun apa jadinya jika bantuan tersebut tidak kunjung didapat. Padahal jika dilihat dengan mata telanjang, rumahnya bilik, reyot, tidak berpenghasilan, sudah tua, sakit-sakitan pula. Itulah yang dirasakan oleh Aleung (59) seorang janda di Kalijaya 2, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatann Rengasdengklok.

Sebelum terkena penyakit struk ringan, Aleung bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk. “Tadinya kerja di pabrik, paling seminggu dapat Rp60 ribu,” jelas Aleung kepada Radar Karawang.

Saat ini Aleung hanya bisa mengandalkan makan dan biaya berobat dari anaknya yang sudah berumah tangga. “Emak gak punya duit, juga gak punya suami. Ibu mah rumah jelek juga gak dapet apa-apa, orang-orang mah dapet beras, dapet duit,” ungkapnya.

Aleung mengharapkan kepada pemerintah agar segera membantunya. “Saya harap (pemerintah) bisa bantu, soalnya rumah juga mau roboh,” tutupnya.

Lain lagi dengan Namin (65) warga Kampung Krajan A, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok. Dia sejak lama tinggal di emperan. Sehari-hari hanya mengandalkan rongsokan agar bisa bertahan hidup. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, istri Namin, Tati (44) bekerja sebagai tukang cuci, itu pun tidak setiap hari. “Kebutuhannya sehari-hari kuli nyuci, paling dapat 50 ribu,” kata Tati.

Staf Desa Kertasari Rina Herlina mengatakan, warga yang mendapatkan beras bulog sebanyak 792 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). “Ini data dari kades yang sebelumnya. Sekarang masih banyak yang belum mendapatkannya,” katanya.

Sekretaris Kecamatan Rengasdengklok Sri mengaku jumlah KPM PKH di daerahnya mencapai ribuan orang. “Januari 2019 sebanyak 4.997 KPM PKH,” katanya. (cr4)

Related Articles

Back to top button