Kasubag TU Puskesmas Kalangsari tak Punya Berkas Laporan
BERHARAP PUNYA ARSIP: Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Kalangsari Kano berharap seluruh kepala program memberinya arsip laporan program kerja.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Gara-gara kepala program di Puskesmas Kalangsari membuat laporan kerja sendiri dan langsung mengirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, membuat kepala Sub Bagian Tata Usaha tak memiliki berkas atau arsip tiap-tiap bagian program.
Kano, kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Kalangsari mengatakan, selama bekerja di Puskesmas Kalangsari ini tak punya arsip laporan tiap-tiap bagian program seperti program kesehatan keliling (kesling), perbaikan gizi masyarakat, KIA maupun promosi Kesehatan. “Biasanya dia (bagian program) punya berkas sendiri-sendiri dan melaporkan langsung ke dinas,” jelasnya kepada Radar Karawang.
Padahal menurut dia, seharusnya selain melaporkan langsung kepada dinas, setiap bagian program harus melaporkan juga ke kasubag TU, sehingga ada arsip untuk disimpan di puskesmas ini. “Gak tahu dari dulunya atau gimana (karena) saya waktu ke sini itu tidak ada berkas per program,” kata Kano yang baru menjabat kasubag TU 2019 di Puskesmas Kalangsari.
Menurut Kano, sudah beberapa kali meminta agar tiap-tiap bagian program itu untuk membuat laporan ganda, sehingga dirinya mengetahui siapa saja yang sudah atau belum membuat laporan per bulan ini. Meski demikian, kata Kano, selama ini tidak menjadi masalah atau dinilai aman walaupun enam program yang ada di puskesmas, tidak membuat laporan untuk dilaporkan ke Kasubag TU ini. “Sudah dibilangin (ke tiap-tiap program) kalau bikin laporan harus didobel, maksudnya berkas buat yang bersangkutan satu, buat saya satu maksudnya biar saya tahu,” katanya.
Kano menambahkan, pekerjaan kasubag TU di Puskesmas ini diantaranya memantau keuangan, itupun hanya untuk memastikan berjalan dengan baik atau tidak karena kalau rincian keuangan secara detil itu ada di bendahara. Kemudian selain itu dia juga merekap jumlah pegawai di Puskesmas Kalangsari ini. “(Karyawan) di sini ada 36, (jumlahnya) hampir berbanding PNS dengan sukwan (sukarelawan),” pungkasnya. (mra)