Uncategorized

Korban Banjir Kesulitan Buang Air Besar

TAK ADA TOILET: Warga Rengasdengklok kesulitan buang air besar karena tak ada toilet di tenda pengungsian.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Intensitas hujan di wilayah Rengasdengklok sudah mulai menurun dan air yang merendam beberapa akses jalan sudah dapat digunakan. Namun korban banjir masih bertahan di bawah tenda pengungsian dengan kebutuhan ala kadarnya. Selama ini warga Dusun Krajan Utara RT 05 RW 02 Desa Kertasari Kecamatan Rengasdengklok yang berada di pengungsian merasa kesulitan untuk buang hajat, terutama buang air besar.

Umi Uun (50), warga setempat mengaku tidak mau makan banyak, karena khawatir tiba-tiba ingin buang air besar, karena tidak ada tempat mandi, cuci, kakus (MCK) umum di posko pengungsian yang dibuat warga sendiri. “Kadang saya kalau siang pengen berak, suka ditahan, soalnya malu siang-siang berak di Citarum,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Rabu (26/2).

Sementara ini kamar mandi rumah Uun tengah terendam air, sehingga Uun terkadang memberanikan diri untuk buang hajat di sungai Citarum, walaupun ada kekhawatiran terbawa arus. Apalagi saat ini debit air citarum sedang tinggi. “Tadi pagi saya berak di Citarum, itu juga dianter oleh saudara, soalnya takut kebawa arus,” ujarnya.

Tak hanya MCK umum, di lokasi banjir juga krisis air bersih untuk keperluan mandi dan mencuci. Menurut Uun, sejak tinggal di pengungsian ini dirinya selalu menggunakan air sumur eret untuk kebutuhan mencuci dan mandi, walaupun air sumur itu juga sudah tercemar dengan genangan air banjir yang sudah tercampur sampah dan kotoran lainnya. “Kalau gak pakai air sumur (eret) mau pakai air apalagi, kamar mandi di rumah masih kerendem banjir, mau gak mau walaupun kotor dipakai aja,” paparnya.
Selama terdampak banjir dan mengungsi di Jalan Kalijaya, Uun baru dua kali mendapat bantuan, pertama dua bungkus pop mie, kemudian empat mie instan, selain dua bantuan itu belum ada lagi. “Kalau makan setiap hari ada, kadang itu juga kebagian kadang enggak, tapi saya juga masak sendiri disini,” ucapnya.

Ketua RT 05 RW 02 Dusun Krajan Utara Desa Kertasari, Ace mengaku saat kondisi banjir seperti ini keberadaan MCK umum terasa penting, pasalnya para pengungsi kesulitan untuk mandi, mencuci dan terutama buang hajat. “Kalau gak ada MCK ini kadang ada yang buang air besar langsung ke Citarum,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button