Lalu Lintas Masih Semerawut
RENGASDENGKLOK, RAKA- Permasalahan pasar tradisional Rengasdengklok ternyata cukup komplek, bukan saja sampah yang belum teratasi, kemacetan akibat Pedagang Kaki Lima (PKL) juga sulit terhindarkan,bahkan genangan air yang kumuh sampai tata kelola parkir masih mendominasi kesemrawutan pasar yang terus berlarut.
Muhidin (27) warga Desa Kalangsari mengatakan, macet di Pasar Dengklok bukan lagi hal yang aneh, soal Kemacetan di rasakan setiap harbaik oleh pedagang, anak sekolah hingga buruh pabrik saat pagi dan sore hari.”Sebenarnya jalan ini sudah lebar setelah di perbaiki, tapi tetep saja macet,” keluhnya.
Belum lagi sambung pedagang kelontongan ini, kondisi di dalam pasar dan jalan menuju Kecamatan Pedes, tepatnya sebelum jembatan kanan tidak ada lagi trotoar karena habis digunakan lapak para perdagang. Selain itu, genangan air lama surut meskipun musim kemarau panjang. “Mungkin karena drainsenya mampet, jadi air itu terus menggenangi jalanan,”keluhnya.
Ia menyarankan, sudah saatnya pasar Rengasdengklok segera di revitalisasi, paling tidak di benahi agar tidak mengganggu pengguna jalan. Karena saat ini sudah banyak pengguna jalan ataupun pengunjung pasar yang mengeluhkan hal tersebut. Karenanya Ia berharap pemerintah kabupaten melalui dinas terkait bisa turun tangan untuk menertibkan jalan Pasar Rengasdengklok. Sebab, sebut Muhidin, Selama dirinya usaha dagang keliling di Pasar Rengasdengklok hampir tidak pernah melihat ada penertiban di Pasar Rengasdengklok meskipun sudah banyak dikeluhkan. “Untungnya di jembatan yang ke Pedes itu sudah dirapikan sama polisi, jadi gak terlalu macet kalau pagi,” ujarnya.
Pedagang lainnya Didin (44), mengaku sejak awal membuka lapak dirinya tidak berani membukanya dengan memanfaatkan trotoar, Karena sebenarnya Pasar Rengasdengklok sudah mengalami banyak perubahan, khususnya jalan yang tidak lagi becek. Namun jika melihat ke bagian dalam pasar, pemandangan kumuh tetap saja terjadi akibat drainase yang tidak berfungsi. “Kalau macet memamg sering, sebab tidak ada lahan parkir untuk bongkar muat dagang selain di pinggiran jalan. Tapi kalau harus parkir di jalan sempit dan menghabiskan setengah badan jalan mah terlalu,”pungkasnya. (rok)