Nelayan Alih Profesi
Memilih Jadi Kuli Bangunan
TIRTAJAYA, RAKA – Penghasilan tidak menentu, beresiko, dan membutuhkan modal yang cukup besar, membuat sejumlah nelayan di Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya, beralih profesi.
Warga Desa Kampungsawah, Kecamatan Jayakerta yang telah selesai memancing, Kurna (35) mengatakan, sepulang melaut bersama pemancing lainnya, sedikitnya dia melihat lebih dari 10 perahu yang tak terpakai dalam keadaan rusak. “Kira-kira ada 10 lebih lah, saya gak itung. Ada yang rusak parah, ada yang tenggelam setengahnya tapi masih terikat di tepian muara,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Warga Desa Tambaksumur, Juninta (42) mengatakan, sebelumnya para nelayan di desanya aktif melaut, namun seiring dengan berkurangnya tangkapan, para nelayan banyak yang berlaih dan meninggalkan pekerjaanya sebagai nelayan. “Ada yang kerja ke luar kota, ada yang kerja bangunan dan lain-lain,” ucapnya.
Menurutnya, usaha di laut sebagai nelayan kecil tak bisa ditentukan pendapatannya. Sementara untuk sekali melaut membutuhkan modal yang cukup besar. Tak sebanding dengan tangkapan yang kadang tidak sesuai dengan harapan. Meski nelayan banyak yang beralih profesi, lanjutnya, tempat pelelangan ikan (TPI) Tambaksumur masih aktif dan sering digunakan untuk transaksi jual beli. Namun bukan dengan cara dilelang, yakni ditimbang dengan ukuran berat yang didapat oleh nelayan. “Masih aktif, cuma bukan lagi dilelang, dikilo sesuai pendapatan,” ujarnya.
Pantauan Radar Karawang, lebih dari 10 perahu nelayan di tepian Muara Tambakksumur yang sudah tak terpakai dengan kondisi rusak, dan juga ada yang dibiarkan tenggelam sebagian badan perahunya. (rok)