Pedagang Masih Berjualan di Jembatan Dengklok-Bekasi
RAMAI: Sejumlah pedagang masih berjualan meski pengunjung mulai menurun. Padahal, saat ini penyebaran virus corona semakin masif. Masih banyaknya aktivitas masyarakat membuat rentan terpapar.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Dampak wabah virus corona membuat jembatan penghubung dua wilayah antara Kecamatan Rengasdengklok dan Kecamatan Pebayuran sepi pengunjung. Namun pedagang kaki lima masih terlihat berjejer di sepanjang perlintasan jembatan tersebut.
Padahal Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang sudah mengimbau untuk memutus mata rantai virus corona ini diantaranya dengan meniadakan aktivitas atau kegiatan yang melibatkan orang banyak. Salah satu pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jembatan penghubung dua kabupaten mengatakan sudah beberapa hari jumlah pengunjung semakin menurun, dirinya mengaku kondisi seperti ini diakibatkan wabah virus corona. Meski demikian pedagang kopi asal Bekasi itu masih mencari nafkah ditengah wabah virus berbahaya ini dikarenakan untuk kebutuhan sehari-hari. “Kalau gak jualan kaya gini, mau kerja apa lagi,” jelas Hendi, kepada Radar Karawang, Selasa (31/01).
Bukan hanya di jembatan baru, di jalan raya umum lainnya pun masih banyak pedagang yang masih tetap berjualan di tengah pandemi wabah corona, meski dibeberapa lokasi yang dijadikan tempat nongkrong sudah mulai sepi. “Kalau khawatir (Covid-19) ada, tapi nanti kebutuhan di rumah gimana,” kata pria pedagang cilok keliling ini.
Herlina (26), warga asal Cilebar yang masih nongkrong dan mengambil foto di keindahan jembatan yang belum lama diresmikan itu, pihaknya mengatakan usai membeli kebutuhan di Pasar Rengasdengklok dirinya sengaja mendatangi jembatan penghubung dua kabupaten itu. “Tadi udah ke tugu terus langsung ke sini, habis dari sini baru pulang mau kemana lagi,” pungkasnya. (mra)