Sang Juara Kelas Nunggak Biaya Sekolah
KUTAWALUYA, RAKA – Menjadi juara kelas seharusnya mudah meraih cita-cita. Namun, sempitnya lapangan pekerjaan, membuat sang juara kelas tidak yakin bisa cepat bekerja. Cita-cita untuk kuliah pun belum tercapai.
Itu dialami oleh
Susi Susanti, siswa tingkat akhir SLTA yang baru mengikuti pelepasan tanggal 24 April 2019 di sekolahnya. Dia mengaku sedang mencari kerja, sebab dia ingin meringankan beban orang tuanya. Namun Susi mengaku pekerjaan saat ini susah diperoleh, apalagi harus masuk dunia pabrik. “Nyari kerja dari sekarang, soalnya susah juga dapet kerjaan sekarang,” jelasnyaa kepada Radar Karawang, Rabu (1/5)
Ia mengaku ingin meneruskan pendidikannya ke tingkat lebih tinggi, namun karena tidak ada biaya dia harus melepas keinginannya itu. “Sejak kelas dua SMA semester ganjil juara 1, kemudian kelas tiga semeter satu peringkat dua,” katanya.
Olis (52) orang tua Susi mengungkapkan, biaya pendidikan yang harus dikeluarkan setiap tahunnya Rp1,2 juta, belum lagi bayaran di luar tahunan. Sementara Susi tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah sebagaimana orang lain yang mendapatkan uang program keluarga harapan, sehingga Olis berusaha keras bahkan harus meminjam uang untuk biaya pendidikan. “Tidak pernah mendapat bantuan waktu SMA, sekarang juga masih nunggak satu juta ke sekolah,” pungkasnya. (cr4)