Sekolah Libur, Nongkrong Jalan Terus
NONGKRONG: Anak-anak sekolah memanfaatkan libur dengan nongkrong di Tugu Proklamasi.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Upaya mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus corona, Pemerintah Kabupaten Karawang sudah mengambil keputusan untuk meliburkan seluruh sekolah mulai dari TK, SD dan SMP sejak Senin (16/3) hingga sampai Sabtu (28/3). Hal tersebut berdasarkan surat edaran tentang tindak lanjut pencegahan penyebaran Covid-19.
Namun tidak sedikit siswa yang memanfaatkan waktu libur sekolah ini dengan nongkrong, atau berkerumun di tempat keramaian seperti di Jembatan Baru Rengasdengklok-Pebayuran dan Tugu Bojong. Padahal dalam surat edaran yang dikeluarkan bupati disebutkan menghindari tempat umum atau ruang publik.
Meski informasi soal bahaya virus corona sudah beredar di media sosial maupun media televisi, namun untuk antisipasi pencegahan penyebaran virus ini masih belum maksimal. Seorang siswa SMK di Rengasdengklok, Fahmi mengatakan, sudah tahu akan bahaya virus corona. Tapi dirinya tidak begitu paham bagaimana antisipasi yang harus dilakukannya.
“Sebenarnya saya juga takut, tapi mau gimana lagi, kalau di rumah terus bosen,” katanya saat ditemui Radar Karawang di Tugu Bojong Rengasdengklok.
Fahmi mengaku selama di sekolah belum ada sosialiasi terkait virus corona, bahkan dalam libur sekolah dua pekan ini, pihak sekolah tidak memberikan tugas apa pun. Sehingga dirinya bisa bebas selama liburan ini.
“Waktu hari Senin (kemarin) saya gak masuk sekolah, soalnya udah libur,” katanya.
Begitupun dengan salah satu siswa MAN Karawang yang masih memanfaatkan waktu libur ini dengan nongkrong di tempat keramaian. Mulyati asal Kertajaya, Kecamatan Jayakerta, mengaku selama mulai libur sekolah, baru pertama kali dirinya bermain di Rengasdengklok. “Selama libur sekolah kita dikasih tugas buat dikerjakan di rumah sesuai mata pelajaran,” katanya.
Tak hanya siswa, bahkan ada orang tua yang membawa anak-anaknya bermain di sekitaran tugu, seperti Sali Gunawan asal Batujaya. Dia mengaku sudah tahu akan keberadaan wabah virus corona di Indonesia, bahkan kata dia orang luar negeri juga sudah mengetahui akan wabah Covaid-19 itu. Namun Sali tidak begitu panik sebagaimana kebanyakan orang untuk menyikapi, dan mencegah dari cepatnya akan penyebaran virus corona ini. “Kalau yang meninggal kita tidak tahu juga, soalnya itu urusan Yang Maha Kuasa, sekarang emang lagi ramenya kayak gitu (corona), tapi kalau kita pribadi sendiri percayanya sama yang di atas saja,” kata Sali yang membawa tiga anaknya yang masih duduk di bangku SD.
Bukan hanya anak, Sali juga membawa keluarganya juga untuk jalan-jalan di Tugu Bojong. Pihaknya mengaku baru pertama kali membawa sanak keluarga bermain di Tugu Rengasdengklok di waktu siang, tapi sudah beberapa kali bermain di Tugu Bojong di waktu malam. “Sering ke sini biasanya malam habis Isya, kalau siang-siang jarang kita kan beraktivitas, cuma sekarang ini selagi libur aja,” pungkasnya.
Berbeda dengan Zaskia Aira, siswi kelas IV B SDN Wancimekar 1. Dia mengaku selama libur sekolah akan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, untuk mencegah virus corona dengan diam di rumah sambil belajar. “Soalnya kata guru juga, gak boleh digunakan untuk bermain, disuruh belajar di rumah,” ucapnya.
Ia menerangkan, agar belajar lebih seru dan menyenangkan, dia mengajak teman seusinya yang satu sekolahan untuk belajar bareng. “Supaya ramai belajarnya, jadi ajak teman belajar bersama di rumah,” terangnya.
Siti Marwah, siswi kelas III B SDN wancimekar 1 mangaku, selama libur sekolah tidak diizinkan main jauh keluar rumah oleh orang tua sama guru yang ada disekolah. Soalnya lagi ramai virus corona. “Nurut aja diam di rumah, biar gak bete paling ikutan belajar bersama dengan teman di rumah yang satu sekolah,” akunya.
Wakasek Kurikulum SMAN 1 Lemahabang Mochamad Yudiharsa, meski siswa di rumah, mereka tetap mendapat asupan pengetahuan sesuai mata pelajaran dan jadwalnya. Hal itu dilakukan agar proses pembelajaran tetap berjalan, meski siswa berada di rumah. “Kita tetap melaksanakan proses belajar mengajar, hanya tidak secara langsung atau tatap muka. Kita beri tugas dengan mata pelajaran seperti hari-hari biasanya,” ucapnya.
Hanya saja, untuk awal-awal pembelajaran dengan sistem belajar dalam jaringan (Daring) ini, siswa diberi pemahaman tentang penyebaran, orang terdampak hingga cara antisipasi virus corona. Agar mereka memahami lebih detail dan bisa terhindar dari wabah virus yang saat ini menjadi perbincangan masyarakat.
Kepala SMAN 1 Lemahabang H Lilis Saidah mengatakan, melalui pedoman yang tertuang dalam surat kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat nomor: 443/3302-set. Disdik 15 Maret 2020, perihal pelaksanaan ujian nasional dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada satuan pendidikan Jawa Barat perlu diterbitkan petunjuk teknis, agar siswa belajar di rumah.
Mulai dari petunjuk umum yang mengharuskan siswa belajar di rumah dengan sistem daring mulai dari tanggal 16 sampai dengan 29 Maret mendatang. “Kepala satuan pendidikan menginformasikan kepada orang tua untuk melakukan pengawasan, dan memastikan anaknya belajar di lingkunga rumah. Tidak bepergian wisata dan melakukan sesuatu hal yang bisa menyebabkan terjangkitnya virus corona,” ujar Lilis
Selanjutnya, dalam metode aja seminggu pertama mulai dari tanggl 16 sampai 21 Maret, KBM diisi dengan materi tentang Covid-19. Tanggal 23 sampai 29 Maret diisi dengan materi pembelajaran yang diampu dapat menggunakan berbagai media seperti rumah belajar. Pelaksanaan US dan UNBK ditunda hingga waktu yang belum dapat ditentukan. “Guru menunda atau mengurangi kegiatan yang berada di dalam maupun luar sekolah, misalnya kegiatan kesiswaan, lomba-lomba dan ekstrakurikuler,” ungkapnya. (mra/acu/rok)