JAYAKERTA, RAKA- Pria paruh baya warga Dusun Cilogo, RT 04/01 Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Jasinan (58) bin Dasirun tewas tersambar petir saat menggarap sawah. Saat hujan deras turun, dia tidak langsung berteduh malah memaksakan diri menyelesaikan pekerjaan.
Menurut Ketua Rw 01, Maulana, saat korban berada di sawah, hujan besar turun langsung tanpa adanya pertanda gerimis ataupun semacamnya. Diduga, korban tanggung belum menyelesaikan pekerjaannya, karena esok harinya akan dilakukan tandur. “Mungkin tanggung karena belum selesai pekerjaannya. Lagian waktu itu hujan turun langsung deras aja, gak pakai gerimis-gerimis lagi,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (18/2) kemarin.
Diketahui, sebelum kejadian, korban berangkat dari rumah dengan keadaan sehat. Hal tersebut yang membuat istri korban, Karnasih, terkulai lesu dan jatuh pingsan akibat tak sanggup mendengar kabar dari rekan sesama petani. Tak jauh dari lokasi kejadian, 12 Desember 2017 lalu juga pernah terjadi hal serupa. Jika saat ini Jasinan hanya sendiri, sebelumnya, 2 orang petani bernasib sama dengan Jasinan akibat sambaran petir.
Salah satu anggota P2B Kecamatan Jayakerta, Mulyadi menuturkan, korban berada di sawah lalu hujan turun dibarengi petir. Saat korban berjalan hendak berteduh dari hujan, namun nahas didahului petir yang menyambar. “Korban sedang berjalan untuk berteduh tapi disambar petir,” ungkapnya.
Usai kejadian, pihaknya mendatangi rumah korban dan berkordinasi dengan aparat setempat. “Upaya yang dilakukan yaitu mendatangi rumah korban, pendataan dan koordinasi dengan aparat setempat,” pungkasnya. (rok)