DENGKLOKHEADLINE

Tim Evakuasi Sudah Berkurang

PAKISJAYA, RAKA- Sepekan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang melalui Kepala Pelaksana (Kalak), Asep Wahyu Suherman, menyatakan ketersedian logistik bagi tim evakuasi gabungan, aman. “Alhamdulillah, persediaan logistik hingga hari ke-7 ini dinyatakan aman,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Minggu (4/11) kemarin.

Bahkan, lanjut Asep, meskipun terdapat informasi jika pencarian korban dan puing pesawat di perpanjang selama 3 hari ke depan, ia pun menyatakan kesiapannya. Menurutnya, jumlah tim evakuasi gabungan telah mengalami pengurangan jumlah. Jika sebelumnya dapur umum menyediakan kurang lebih 1500 bungkus nasi untuk satu kali makan, saat ini di hari ke-7 pihaknya hanya menyediakan 800 bungkus nasi. “Sekarang kita menyediakan 800 bungkus nasi untuk satu kali makan, jadi dalam sehari kita menyediakan 2400 bungkus nasi,” jelasnya.

Lebih lanjutnya, semua anggota tim yang ada dalam proses pencarian pesawat Lion Air JT-610, khususnya yang berada di Kabupaten Karawang, menjadi tanggung jawab BPBD. “BPBD Karawang bertanggung jawab atas kebutuhan logistik bagi tim evakuasi yang berada posko pembantu,” tegasnya.

Satu hal lagi, selain mempersiapkan logistik, pihaknya pun bertugas mempersiapkan air bersih dan bahan bakar setiap kendaraan dalam evakuasi. Pasalnya, lokasi pos pembantu Tanjungpakis ini jauh dari stasiun pengisian bahan bakar.

Untuk membantu menyiapkan logistik tim evakuasi, Dinas Sosial (Dinsos) bersama Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH) selalu berada di dapur umum. Setiap hari dapur umum ini menyediakan 1500 nasi bungkus untuk tiga kali makan. “Sejak hari pertama sampai dengan hari ini tim dari SDM PKH Karawang tidak pernah lelah membantu para relawan dengan membuka dapur umum bagi relawan evakuasi korban yang jumlahnya 1500 nasi bungkus perhari tiga kali makan dan Air mineral,” kata Kadinsos Kabupaten Karawang Setyadarma.

Anggaran kegiatan ini, lanjutnya, berasal dari anggaran bencana Dinas Sosial Kabupaten Karawang. “Serta dari sumbangan perusahaan-perusahan, masyarakat juga ada pula sumbangan dari perorangan yang menyumbang berupa makanan siap saji, beras, telur, sarden, ayam, mie instan dan juga air mineral,” katanya lagi.

Diteruskannya, ada 290 SDM PKH, APD, Korklab dan SPV dari 30 kecamatan di Karawang. Setiap hari mereka bergantian piket di dapur umum. “Jadi setiap hari bergiliran, masing-masing kecamatan mengirimkan pendamping PKH bertugas di dapur umum,” ucapnya.

Rencananya, tambah Setya, dapur umum ini akan dibuka hingga Senin (5/11), tapi tidak menutup kemungkinan akan terus berlanjut karena proses pencarian korban belum tuntas. “Rencana pelaksanaan dapur umum ini diintruksikan oleh ibu Bupati sampai dengan hari Senin, 5 November 2018, tapi tidak memutup kemungkinan akan diperpanjang mengingat pencairan korban pesawat masih berlanjut. Kami akan membantu semaksimal mungkin untuk membantu proses pencarian korban pesawat,” pungkasnya. (rok/asy)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
Verified by MonsterInsights