Tugu Dengklok Disemprot Disinfektan
CEGAH CORONA: Mobil pemadam kebakaran menyemprotkan disinfektan di area Tugu Proklamasi Rengasdengklok. Penyemprotan ini upaya untuk mencegah penyebaran virus corona di Rengasdengklok.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Penyebaran virus corona atau Covid-19 masih menghantui masyakarat kota mauapun desa. Mencegah penyebaran virus, area Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok disemprot disinfektan.
Imam, satuan Tugas (Satgas) Penaggulangan Bencana Rengasdengklok mengatakan, rute penyemprotan disinfektan dilakukan mulai di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), kemudian ke kantor Dinas Pertanian. “Terus ke Tugu Rengasdengklok, lanjut ke Pasar Rengasdengklok, terakhir di (Pondok Pesantren) Al Baghdadi sama Koramil Rengasdengklok,” jelasnya, kepada Radar Karawang akhir pekan kemarin.
Menurutnya, disinfektan merupakan proses dekonteminasi yang dapat membunuh bakteri ataupun virus pada benda mati. Kata Iman, dalam penyemprotan disinfektan turut hadir dari pihak kepolisian, TNI, Damkar dan BPBD, kemudian ada juga dari Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP). “Kalau di pasar memang kita melakukan penyemprotan disinfektan ini di jalan saja, tidak sampai ke dalam pasar,” paparnya.
Tak hanya penyemprotan disinfektan, pencegahan penyebaran virus corona juga dilakukan melalui tidak diadakannya salat Jumat di Masjid Besar Rengasdengklok mulai Jumat (3/4) mendatang.
Iskandar Sulaeman, sekertaris DKM Masjid Besar Rengasdengklok mengatakan, penutupan Masjid Besar Rengasdengklok ini sebagai upaya memutus mata rantai wabah virus corona, selain itu untuk menindaklanjuti imbauan dewan pimpinan MUI Kecamatan Rengasdengklok, surat edaran MUI Kabupaten Karawang Nomor 345/MUI-KRW/III/2020. Kemudian mengindahkan Fatwa MUI Nomor 14/2020 tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah virus corona dan menindaklanjuti surat edaran menteri agama RI Nomor. SE. 1 Tahun 2020 tentang pelaksanaan protokol penanganan Covid-19 pada rumah ibadah.
Pihaknya mengaku sebagian besar jamaah salat Jumat di masjid besar ini merupakan pendatang atau orang dalam perjalanan, sementara ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan tenaga medis di Masjid Besar Rengasdengklok terbatas. “Sedangkan jumatan itu yang bawah bisa menampung 700 orang dan yang atas 300 jamaah, jadi seribu orang lebih itu belum yang di luar,” jelasnya. (mra)