OSN Bidang Biologi, SMAN 3 Kirim Wakil ke Tingkat Provinsi

KARAWANG, RAKA – Tekuni biologi, mengantarkan siswi SMA Negeri 3 Karawang mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat provinsi yang akan dilombakan dalam waktu dekat ini.
Bunga Syifa Nur Fadhillah (17), siswi kelas XI SMA Negeri 3 Karawang telah menyukai bidang biologi sejak kecil. Hal inilah yang membuat ia mempunyai cita-cita sebagai ahli gizi. Ia lahir di Karawang pada 29 November 2006, memiliki tekad untuk terus mendalami dan menekuni biologi. “Kemungkinan besar iya, karena saya memang minat dalam biologi. Saya dari dulu ingin menjadi ahli gizi,” ujarnya, pada Rabu (3/5).
Ia akan mengembangkan molekuler dan proses genetika. Hal ini karena masih terdapat banyak penemuan genetika yang bolong. Ia menjelaskan akan menemukan cara untuk mengetahui sel saat menentukan ukuran dalam bertumbuh dan membelah diri. “Kemungkinan saya bakal mengembangkan di bidang biologi molekuler dan genetika sih kak, soalnya sebanyak yang saya tahu masih banyak yang masih bolong. Di bidang penelitian, misalnya aja kalau di molekuler gimana cara sel menentukan berapa ukurannya yang akan tumbuh sebelum membelah,” tambahnya.
Dari ilmu biologi ini, ada satu teori yang paling ia sukai, yaitu teori konstruksivistik. Teori tersebut dapat menjadi salah satu metode belajar yang mudah untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Metode belajar atau teori yang paling nyambung sama saya itu teori belajar konstruksivistik, kita mempelajari teorinya terus menerapkannya dikehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Di bangku SMA kini, ia telah mengikuti OSN tingkat kabupaten sebanyak 2 kali. Ia mengaku saat OSN yang pertama ia tidak lolos untuk tahap tingkat provinsi. Di tahun 2023 ini, ia berhasil lolos di tingkat kabupaten dan melanjutkan ke tingkat provinsi. Ia mengaku tidak menyangka dapat menembus tingkat provinsi. “Jujur saya enggak nyangka bisa lolos ke provinsi, karena pas waktu baca soal kan 3 jam. Nah di 15 terakhir itu saya masih banyak banget soal yang belum kejawab. Gak tau teorinya pun kalau kemampuan analisisnya tinggi, tetep bakal bisa jawab. Jadi saya fokus ke cara mempertajam analisis,” tutupnya. (nad)