HEADLINE
Trending

Desa Kiara Punya Tiga Bahasa

‎Sunda, Jawa, dan Betawi

radarkarawang.id – Dr. Dewi Suprihatin melakukan penelitian tentang kemanfaatan alih kode dan campur kode sebagai strategi pragmatik dalam interaksi sosial di Desa Kiara, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena unik yang ditemukan di desa tersebut, yaitu penggunaan tiga bahasa, yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Betawi.

‎Menurut Dr. Dewi, penelitian ini berawal dari pengalamannya sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di Desa Kiara. “Saya terdengar bahasa Jawa gitu kan. Saya pikir sama dengan saya, sama-sama perantauan akan tetapi… Ternyata semuanya menggunakan bahasa Jawa,” ujar Dr. Dewi.

‎Dr. Dewi mengatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat Desa Kiara menggunakan bahasa dalam interaksi sosial. “Saya ingin mengetahui bagaimana mereka menggunakan bahasa ibu mereka, bahasa Sunda, dan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari,” kata Dr. Dewi.

‎Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Kiara menggunakan bahasa ibu mereka dalam lingkungan keluarga, bahasa Sunda dalam lingkungan masyarakat, dan bahasa Indonesia dalam lingkungan kampus. “Mereka menggunakan bahasa ibu mereka sebagai bahasa pertama, kemudian bahasa Sunda sebagai bahasa kedua, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa ketiga,” jelas Dr. Dewi.

‎Dr. Dewi mengatakan bahwa penelitian ini sangat unik dan langka, karena tidak banyak penelitian yang membahas tentang penggunaan bahasa dalam interaksi sosial di desa yang memiliki tiga bahasa. “Saya berharap penelitian ini dapat membantu masyarakat memahami pentingnya penggunaan bahasa dalam interaksi sosial,” kata Dr. Dewi.

‎Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian serupa. “Saya berharap penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut tentang penggunaan bahasa dalam interaksi sosial,” ujar Dr. Dewi.

‎Dr. Dewi berterima kasih kepada LPPM Unsika yang telah membiayai penelitian ini. “Saya berterima kasih kepada LPPM Unsika yang telah membiayai penelitian ini, sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar,” kata Dr. Dewi.

‎Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahasa dalam interaksi sosial. “Dengan penelitian ini, saya berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menggunakan bahasa yang tepat dalam interaksi sosial,” ujar Dr. Dewi.

‎Dengan penelitian ini, Dr. Dewi berharap dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi salah satu contoh penelitian yang baik. Dr. Dewi juga berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut tentang penggunaan bahasa dalam interaksi sosial.

‎Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa dalam interaksi sosial sangat penting dan dapat mempengaruhi hubungan antar masyarakat. “Dengan menggunakan bahasa yang tepat, kita dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain,” ujar Dr. Dewi. (uty)

Related Articles

Back to top button