Purwakarta

Dewan Minta CSR PJB untuk Guru Ngaji

KUNKER : Komisi I DPRD Purwakarta saat berkunjung ke PJB Cirata

PURWAKARTA, RAKA – Komisi I DPRD Purwakarta meminta pihak Pembangkit Jawa Bali (PJB) Cirata sebagai salah satu perusahaan BUMN terbesar di Jawa Barat untuk lebih berinovasi dalam penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR).

Wakil Ketua Komisi I DPRD Purwakarta, Ceceng Abdul Qodir, mengatakan, masyarakat yang beradi di wilayah Kecamatan Plered dan Tegalwaru merupakan masyarakat yang agamis. Dengan demikian, alangkah lebih baik jika CSR PJB Cirata juga disalurkan demi kesejahteraan para guru ngaji di dua kecamatan tersebut. “Kami mohon CSR PJB cirata agar bisa untuk mensejahterakan guru ngaji dan pondok pesantren (Ponpes), khitanan masal dan santunan,” kata Ceceng, di Purwakarta, Jumat (6/3).

Selain itu, tambah Ceceng, pihaknya juga menyarankan salah satu anak perusahan PT PLN tersebut memasukan Program Santri Digital, baik itu dalam Dakwah Digital maupun pelatihan wirausaha berbasis Digital, santri. Untuk itu, Ceceng meminta agar para santri mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi ‘Santri Digital’. “Nantinya para peserta pelatihan wirausaha berbasis digital ini bisa magang di sejumlah perusahaan online shop yang saat ini tengah marak di kalangan masyarakat, sehingga bisa mempunyai keahlian dalam membuat aplikasi,” ujarnya.

Ceceng menambahkan, dalam kunjugannya tersebut pihaknya mengucapkan terima kasih kepada PJB Cirata dalam transparansi pengelolaan CSR. “Kami dari Komisi 1 DPRD Purwakarta mengapresiasi Kepada PJB Cirata yang telah menyalurkan Dana CSR kepada masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan, semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Seperti diketahui, penyaluran dana CSR tersebut sudah mendapatkan penghargaan tertinggi Platinum Award atas pengelolaan sampah di Bank Sampah Mentari Desa Cadassari.

Di samping itu, program penyaluraan CSR unggulan lainnya seperti budidaya lele, penggemukan domba, bahkan ada pembangunan Yayasan Pendidikan dan Sosial Al Qomariyah, ini merupakan terobosan CSR yang dilaksanakan di PJB Cirata. “Kalau semua perusahaan di Purwakarta bisa terbuka dan transparan dalam pengelolaan CSR di Kabupaten Purwakarta, maka akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, bahkan bisa menurunkan angkat kemiskinan, pemberdayaan masyarakat akan terus berkembang,” ungkapnya.

Dirinya berharap, CSR dari perusahaan di Purwakarta tak hanya dinikmati oleh segelintir orang dengan kepentingannya masing-masing. “Kami juga sempat berkordinasi dengan pihak kecamatan di Tegalwaru, ada enam perusahaan yang katagori kelas A, tapi belum berdampak yang signifikan kepada kesejahteraan masyarakat setempat, ini sangat di sayangkan,” tegasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button