GERBANG SEKOLAH

Diawali Mengaji, Ditutup Edukasi Ekologi

KOTABARU, RAKA – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dimulai serentak, Senin (15/7). Beda dulu dengan sekarang. MPLS yang sekarang sudah berbeda dengan yang dulu, karena pemerintah sudah memberikan rambu-rambu agar kegiatan tersebut diisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi peserta didik baru. Pematerinya juga adalah para guru yang mengajar di sekolah tersebut, bukan oleh kakak kelas lagi. Kalaupun ada hanya membantu mengkondisikan saja bukan menjadi pemateri. Sebagai contoh, materi yang diberikan kepada pelajar tinagkat SMA/SMK/MA di antaranya adalah sekolah ramah anak, tata krama siswa, kesadaran berbangsa dan bernegara, keluarga sadar hukum, pengenalan kurikulum, budaya literasi, dan kepanduan.

Selain itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan rambu-rambu hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat MPLS. Seperti memberikan tugas kepada siswa baru yang wajib membawa suatu produk dengan merek tertentu. Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat seperti nasi, gula, semut. Memakan dan meminum makanan dan minuman sisa yang bukan milik masing-masing siswa baru. Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiram air, hukuman fisik. Memberikan tugas yang tidak masuk akal seperti berbicara kepada hewan atau tumbuhan, membawa barang yang sudah berhenti produksi. Membawa tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya. Menggunakan kaos kaki berwarna tidak simetris, dan sejenisnya. Menggunakan aksesoris di kepala yang tidak wajar. Menggunakan alas kaki yang tidak wajar. Menggunakan papan nama yang rumit dan atau tidak berisi konten tidak bermanfaat, hingga membawa atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Di SMK TI Muhammadiyah Cikampek, apa yang dilarang dan tidak bermanfaat tidak dilakukan sama sekali. Justru banyak materi yang diberikan oleh guru sangat bermanfaat bagi para peserta didik baru. Semisal mengaji sebelum dimulai pemberian materi. Hingga edukasi ekologi sebelum acara MPLS hari pertama selesai.

Ketua Panitia MPLS Miftahudin yang juga guru Pendidikan Agama Islam mengatakan, selama kegiatan MPLS banyak hal yang bermanfaat bagi peserta didik baru. Selain diberikan materi tentang sekolah ramah anak hingga budaya literasi, anak didik juga dibiasakan membaca Alquran dan salat berjamaah. “Kami ingin peserta didik baru ini memiliki kepribadian lebih baik lagi,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Senin (15/7).

Ia melanjutkan, konsep MPLS yang dibuat panitia kental dengan nuansa Islam dan kebangsaaan. “Mudah-mudahan para peserta didik bisa menjadi pelajar yang ideal,” ujarnya. (psn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button