Sungai Cilamaya di Tangan Tiga Bupati

BAHAS SUNGAI CILAMAYA: Sejumlah elemen usai diskusi bahas Sungai Cilamaya di Jakarta.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Penanganan pencemaran Sungai Cilamaya hingga saat ini belum ada titik terang. Berbagai upaya terus dilakukan untuk memutus pencemaran yang sudah berlangsung belasan tahun ini.
Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Cilamaya Berbunga, anggota DPRD Karawang dan sejumlah instansi lainnya, Kamis (5/12) lalu, bertemu staf kepresidenan dan Kementrian LHK untuk menindaklanjuti pembahasan kualitas air Sungai Cilamaya. Bertempat di hotel Ibis Cawang-Jakarta, telah dilakukan Focus Grup Discussion (FGD) untuk perbaikan kualitas air Sungai Cilamaya. FGD ini dipimpin Direktur Pengendalian Pencemaran Air ini menghasilkan beberapa poin, diantaranya Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berencana mengundang pelaku usaha yang membuang limbahnya di DAS Cilamaya untuk melakukan komitmen perbaikan kinerja pengolahan air limbah.
Kemudian, KLKH juga mendorong Gubernur Jawa Barat mengundang 3 bupati yang dilintasi Sungai Cilamaya, diantaranya Bupati Karawang, Bupati Purwakarta dan Bupati Subang untuk membuat surat keputusan bersama dalam rangka penanganan pencemaran Sungai Cilamaya.
Ketua Fordas Cilamaya Berbunga H Nurhaimin mengatakan, pihaknya juga telah bertemu Stafsus Presiden Aminudin Maruf dan perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup untuk membahas perbaikan air Sungai Cilamaya. “Saya meminta pihak KLHK serius memanggil tiga bupati dan gubernur untuk melaksanakan kesepakatan Fordas dan KLHK,” ucapnya, Jumat (6/12).
Tiga bupati ini penting dikumpulkan, lanjut H Nurhaimin, agar tiga daerah ini jangan saling lempar tanggungjawab mengenai pencemaran DAS Cilamaya yang selama ini terus dicemari limbah industri. “Kami sudah bosan dengan sikap mereka yang terus melempar tanggung jawab. Dan kami pun melaporkan survei 13 desa dari 976 sampling, yang rata-rata mereka mengatakan udara atau aromanya tercemar,” paparnya.
Sementara itu, Stafsus Presiden Aminudin Maruf meminta agar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil segera mengambil langkah kongkret menyelesaikan masalah ini dan melindungi warga yang terdampak. Dia juga mengajak Bupati Karawang, Bupati Purwakarta dan Bupati Subang untuk duduk bersama mengatasi masalah ini. “Tadi saya dikunjungi masyarakat dari Kabupaten Karawang, Subang dan Purwakarta menyampaikan persoalan pencemaran limbah di Sungai Cilamaya. Saya berkeyakinan industrialisasi bisa berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan jika semua dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada,” ucapnya. (rok)