Dikejar Begal, Jatuh, Meninggal
RUMAH DUKA: Suasana rumah duka, YA (14) warga Dusun Bakantambun, Desa Pucung, korban kecelakaan bermotor usai dikejar pengendara lain yang mengacungkan senjata tajam.
KARAWANG, RAKA – Aksi pemotor membawa senjata tajam yang diduga begal beraksi di Kecamatan Kotabaru, tepatnya di depan Rumah Sakit Izza, Sabtu (6/11) dini hari. Hal itu mengakibatkan seorang remaja di Dusun Bakantambun, Desa Pucung, berinisial YA (14) meninggal dunia di jalan Raya Parakan.
Peristiwa tersebut berawal saat korban bersama temannya dari arah Stasiun Cikampek menuju arah rumahnya di Dusun Bakantambun RT03 RW07, di tengah perjalanan ada kendaraan lain mengacungkan senjata tajam kemudian mengejar korban. Karena kehilangan kendali, korban kemudian terjatuh dan meninggal dunia di tempat. Sementara motor yang dikendarai korban hilang dibawa oleh pelaku. “Saya kronologi persisnya tidak tahu. Saya datang ke TKP untuk membawa korban ke RS Izza tapi korban sudah meninggal. Ini ada unsur perampasan, karena motor juga tidak ada,” kata Parma, seorang warga di sekitar rumah korban kepada Radar Karawang, kemarin.
Dikatakan Parma, meninggalnya YA diduga karena dikejar geng motor atau juga pelaku pembegalan. Karena peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00 saat jalan sudah sepi. “Ada kamera CCTV tapi tidak jelas. Saksi yang tau persis ya temannya korban yang satu motor dan tukang tambal ban. Di badan korban tidak ada bekas luka bacokan atau sabetan senjata tajam,” ujarnya.
Ditemui di rumah duka, Ocim (60) ayah korban mengaku sangat terpukul dengan kejadian nahas yang menimpa anak bungsunya. Dia mendapat kabar bahwa anaknya masuk rumah sakit dan kemudian meninggal dunia malam itu. “Saya nyesek banget karena anak itu gak sakit gak apa tiba-tiba meninggal dunia. Kalau menuruti hawa nafsu, saya inginnya dibales lagi aja pukulin lagi pelakunya. Tapi karena sudah dilaporkan ke polisi saya berharap pelakunya cepat ditangkap. HP anak saya juga dibawa oleh pelaku,” jelasnya.
Ocim juga menceritakan, seperti sudah memiliki firasat, dua hari sebelum meninggal anaknya itu sudah mencari bahkan membeli kembang untuk digunakan mandi. YA juga mengatakan kepada orangtuanya bahwa dia akan pergi jauh. “Tanda-tandanya mungkin kemarin pengen beli kembang mau mandi kembang katanya. Ternyata benar hari ini kembang itu dipake. Dia juga bilang tanggal 6 mau pergi jauh,” ucapnya sedih.
Sementara Kapolsek Kotabaru Ipda Dede Komara mengatakan, kepolisian sektor Kotabaru bersama Polres Karawang sudah melakukan olah TKP dan akan melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. “Korban meninggal akibat terjatuh dari motor dan tidak ada luka bekas sajam. Meninggalnya karena kecelakaan,” katanya saat dikonfirmasi.
Meski demikian, kata Dede, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap kasus tersebut melalui saksi 1 yang merupakan teman korban.
“Sedang kita dalami, apakah sebelumnya korban sama temannya ini pernah ada konflik atau tidak, karena ada indikasi korban atau temannya juga adalah geng motor,” jelasnya.
Kapolsek Kotabaru yang biasa disebut Dede Peter ini juga menambahkan, berdasarkan keterangan yang dihimpun pihak kepolisian, sekira pukul 00.45 WIB korban bersama saksi 1 mengendarai sepeda motor dari arah stasiun Cikampek menuju arah Parakan. Kemudian di depan Rumah Sakit Izza ada sepeda motor dengan dua orang mengacungkan senjata tajam. Saksi 1 menengok ke belakang dan memberi tahu korban bahwa ada yang mengejar. “Saat di TKP korban kaget dan hilang kendali jatuh ke parit dengan posisi korban terkelungkup, sepeda motor berada di depannya. Saksi 1 melihat tersangka menghampiri dengan mengacungkan senjata tajam, saksi 1 meminta bantuan kepada masyarakat, kemudian dibantu saksi 2 pada saat ke TKP sepeda motor sudah tidak ada dan membawa korban ke rumah sakit izza,” tuturnya.
Terpisah Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana juga mengatakan, korban meninggal akibat terjatuh dari motor. Sementara pelaku masih dalam pengejaran.(nce)