HEADLINEKARAWANG

Dinkes Workshop di Jojga

Wabup: Ada yang Lebih Boros Lagi

KARAWANG, RAKA – Melaksanakan rapat, pelatihan, atau kegiatan-kegiatan lain di luar daerah seperti sudah menjadi budaya di lingkungan intansi pemerintah. Baik di tingkat desa atau kabupaten.

Di tengah kondisi APBD Karawang yang defisit, serta kewajiban terhadap bidan dan dokter PTT terkait gaji ketiga belas yang hingga saat ini belum terpenuhi, Dinas Kesehatan Kabupaten mengadakan Workshop di Jogjakarta selama 3 hari yang diikuti oleh setiap puskesmas yang ada di Karawang.

Pelaksanaan workshop pola pengelolaan keuangan BLUD puskesmas ini terkonfirmasi saat Radar Karawang menghubungi salah satu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, dr Sari Ali Astuti. Namun begitu, Kepala Puskesmas Kotabaru ini tidak bersedia memberikan keterangan terkait pelaksanaan ini lebih lanjut. Dia menyarankan untuk melakukan konfirmasi kepada dinas kesehatan. “Iya ini sekarang saya masih di Jogja ikut kegiatan. Dari kemarin sampai tanggal 6 (hari ini). Tanyanya langsung ke dinas aja,” katanya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Kamis (5/8).

Sayangnya, saat Radar Karawang berupaya untuk mengkonfirmasi kepada dinas terkait dengan mendatangi kantornya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nurdin Hidayat tidak bisa ditemui. Padahal sudah menunggu lama. Saat dikirimi pesan singkat melalui layanan WhatsApp, meski dibaca namun tidak menjawabnya. Begitupun ketika dihubungi lewat telpon, meski terdengar ada nada sambung, namun tidak diangkat.

Dihubungi terpisah, Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsari menyayangkan kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan tersebut merupakan suatu pemborosan anggaran. Seharusnya dinas kesehatan mampu memanaj anggaran sehingga tidak terjadi defisit. “Ada yang lebih boros lagi dari itu. Itu paling seratus sampai seratus lima puluh juta,” ujarnya.

Kegiatan dinas yang menggelar kegiatan di luar daerah tersebut dikritik mahasiswa. Mereka menilai seharusnya organisasi perangkat daerah harus melakukan efisiensi anggaran. Apalagi defisit APBD tahun ini mencapai Rp160 miliar. Ketua Umum HMI Cabang Karawang Fajar Andriyansah mempertanyakan kepekaan organisasi perangkat daerah tersebut hingga membuat kegiatan di luar daerah.

Padahal, kata Fajar, beberapa minggu lalu Sekda Karawang Acep Jamhuri menyatakan bahwa untuk mengantisipasi defisit anggaran, maka dinas harus mengurangi kegiatan sosialisasi, workshop, atau rapat yang dilakukan di hotel atau luar daerah. Menurutnya, dengan masih diselenggarakannya kegiatan dinas kesehatan di luar daerah, perintah sekda sebagai pejabat tertinggi di lingkungan birokrasi Karawang tidak didengar. “Seharusnya sekda menindak tegas OPD yang sering melakukan rapat, sosialisasi, dan workshop di hotel maupun di luar daerah dengan cara potong anggaran dinas tersebut di 2020. Karena itu termasuk pemborosan anggaran,” ungkapnya. (nce)

Related Articles

Back to top button