
radarkarawang.id – Tak hanya memberikan bantuan alat produksi, Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) siapkan ragam program fasilitasi pelaku usaha di tahun 2025. Program ini mencakup fasilitasi perizinan, pelatihan, branding, hingga promosi produk melalui kegiatan jelajah bisnis.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Karawang Didin Rachmadhy melalui Plt. Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Leony mengatakan, bahwa program pemberdayaan UMKM di tahun ini tidak hanya difokuskan pada bantuan fisik, melainkan juga penguatan kapasitas usaha secara menyeluruh.
“Selain bantuan alat, kami juga menjalankan banyak program lain. Misalnya, fasilitasi perizinan usaha mikro seperti PIRT, pelatihan bagi calon wirausaha dan wirausaha pemula, fasilitasi kemasan dan branding secara gratis, hingga kegiatan inkubasi dan jelajah bisnis,” katanya, Senin (20/10).
Menurutnya, program jelajah bisnis merupakan kegiatan business matching antara pelaku UMKM dan para pengusaha, termasuk melalui bazar sebagai media promosi dan perluasan pasar produk lokal. Leony juga menyampaikan, bahwa pihaknya tengah menyiapkan terobosan baru berupa aplikasi digital yang akan diluncurkan pada awal tahun 2026.
Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pelaku usaha mengakses seluruh layanan dan program dinas, mulai dari pelatihan, pengajuan bantuan alat, hingga informasi kegiatan.
“Di aplikasi itu nanti semua program pelatihan sudah kita plottingkan selama satu tahun berjalan. Ada pelatihan untuk calon wirausaha, wirausaha pemula, dan wirausaha lanjutan. Jadi jenis pelatihannya berbeda, karena kebutuhan tiap pelaku usaha juga berbeda,”paparnya.
Pelaku usaha hanya perlu masuk ke aplikasi tersebut, memilih pelatihan yang diinginkan, dan langsung mendaftar secara online. Selain pelatihan, pengajuan bantuan alat juga bisa dilakukan lewat aplikasi dengan sistem pilihan alat dan unggah dokumen persyaratan.
“Aplikasi ini mendukung tiga tugas utama kami, yaitu peningkatan kualitas kewirausahaan, pendampingan, dan digitalisasi usaha mikro,” ujarnya.
“Dengan sistem ini, pelaku UMKM digiring untuk mulai memahami digitalisasi. Selain paperless, juga mempermudah akses karena tak perlu datang langsung ke kantor,” tutupnya. (zal)