PURWAKARTA

Diorama Dulu Markas BKR

PURWAKARTA, RAKA – Gedung Diorama Nusantara yang saat ini dibangun sebagai museum sejarah, ternyata dulunya merupakan markas pembela tanah air (Peta). Setelah sebelumnya dijadikan pula toko sandal milik pedagang cina dan dijadikan markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada saat merebut kemerdekaan.

Yopi Apriyanto, Guide Diorama Nusantara mengatakan, abad ke 19 didirikan tempat jualan sendal janam milik pedagang Cina terbesar di Purwakarta, setelah pendudukan Jepang beralih menjadi toko potret. “Dalam fase revolusi kemerdekaan, gedung utara difungsikan sebagai markas Badan Keamana Rakyat,” ungkap Yopi, seraya menyampaikan gedung kembar atau yang lebih dikenal sekarang sebagai gedung Diorama Nusantara itu berada di jalan K.K Singawinata, Kelurahan Nagri Tengah.

Dia juga mengatakan, anggota BKR saat itu adalah para pemuda Indonesia yang sebelumnya telah mendapat pendidikan militer sebagai tentara Heiho, Pembela Tanah Air (Peta). “Lalu setelah kemerdekaan gedung kembar beralih fungsi menjadi toko dan sekretariat koperasi tahun 1985-1987, untuk gedung sebelah utara menjadi kantor Kepolisan Sektor Kota Purwakarta, sementara gedung selatan menjadi Sekretariat PWRI,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, baru pada tahun 2012 Gedung Kembar diberi nama Gedung Nakula Sadewa yang berfungsi sebagai kantor pemerintahan dan perpustakaan. “Selanjutnya tahun 2014 direnovasi, dikembangkan dan disatukan dengan kantor perpustakaan dan beralih fungsi menjadi gedung Diorama sebagai gedung bersejarah yang di dalamnya menampilkan sejarah arsip statis Purwakarta dan dapat dilihat oleh seluruh masyarakat Purwakarta,” terangnya.

Pada masa pergerakan nasional, lanjutnya, di Keresidenan Karawang sendiri terdapat organisasi politik yaitu Paguyuban Pasundan. Memiliki lima cabang yaitu di Purwakarta, Karawang, subang, Pagaden dan Pamanukan. “Di Purwakarta sendiri ada Paguban Pasundan di daerah Pasar Rebo atau di sekitar alun-alun Purwakarta, tapi kehadirannya saat ini agak redup,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button