Uncategorized

Diperbaiki atau Ditinggal Pemborong

KLARI, RAKA – Tanpa ada perbaikan taman sekitar lampu merah Klari pun kondisi lalu lintasnya sudah macet, apalagi ada perbaikn. Namun anehnya, sudah beberapa hari ini pekerjaan taman tersebut tidak digarap.

Kondisi taman yang sudah dibongkar membuat kondisi jalan semakin sempit. Karena ada bongkahan material yang berserakan di badan jalan. Belum lagi ada barier yang juga ikut dipasang sehingga kondisi jalan makin sempit.

Pantauan beberapa hari ke belakang, akses jalan itu sudah selalu mengalami kemacetan. Akibatnya, banyak pengendara yang saling serobot untuk bisa lebih cepat sampai tujuan. Terutama para pengendara sepeda motor.

Ditambah lagi, di jalan tersebut ada operasi lalu lintas yang dilakukan oleh pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan Karawang, kondisi kemacetan pun makin parah, karena ada perlambatan laju kendaraan.

Salah seorang warga yang rutin melintasi jalan tersebut, Suryadi (19), merasa kesal dengan perbaikan yang tidak kunjung selesai. Karena menghambat para pengendara yang melintasi jalan tersebut. “Saya kuliah, tiap hari lewat sini, macet terus, pusing jadinya,” ujarnya.

Apalagi, tambahnya, banyak material pembangunan taman yang berserakan di jalan. Semua pengendara jadi harus lebih hati-hati saat melintasi jalan tersebut. “Dibongkar, tapi kok gak ada pengawainya, ditinggalin kayaknya,” ujarnya.

Menurutnya, jika memang benar pekerjaan taman tersebut ditingal oleh para pekerjanya. Maka seharusnya pemerintah segera menegur pemborongnya. Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, karena yang dirugikan tetap saja warga. “Kita yang rugi, harusnya bisa sampai kampus lebih cepat jadi terlambat, kayaknya yang lain (pengendara lain) juga sama,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, pembangunan yang dilakukan di Karawang terlihat ada pemborosan angaran. Karena banyak titik-titik pembangunan yang sebenarnya masih bagus tapi sudah direhab dan diganti dengan yang baru. “Sama kayak taman Klari ini, kayaknya belum lama direhab, kondisinya juga masih bagus, kenapa sudah dibongkar lagi,” ujarnya.

Padahal, tambah mahasiswa yang tinggal di Purwasari ini, masih banyak infrastruktur lain yang kondisinya lebih parah dan harus segera diperbaiki. Seperti sekolah-sekolah rusah, jalan rusak termasuk rumah warga miskin yang tidak layak. “Jalanm rutilahu, sekolah di pelosok-pelosok masih banyak yang rusak dan belum tersentuh, itu artinya lebih membutuhkan bantuan pemerintah,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) H Ramon Wibawa Laksana, saat dihubungi melalui nomor teleponnya, hingga berita ini diterbitkan tidak memberikan tanggapan. (zie)

Related Articles

Back to top button