Diresmikan Bupati Karawang dan Bupati Bekasi
JEMBATAN PATUNGAN: Jembatan Dengklok-Pebayuran diresmikan Bupati Karawang dan Bupati Bekasi.
Dengklok dan Pebayuran Akhirnya Tersambung
RENGASDENGKLOK, RAKA – Setelah dinantikan sejak pembangunannya tahun 2017 lalu, jembatan penghubung Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang dengan Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, akhirnya terwujud.
Peresmian jembatan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Karawang dan Pemerintah Kabupaten Bekasi tersebut disambut antusias masyarakat dari dua kabupaten. Ratusan warga menyaksikan peresmian jembatan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.
Informasi yang diperoleh Radar Karawang, panjang jembatan yang dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas PUPR tidak kurang dari 308,5 meter dengan lebar 7 meter.
Sementara yang dikerjakan oleh pemerintah Kabupaten Bekasi sepanjang 909 meter dengan lebar 7 meter. “Jadi panjang keseluruhan adalah 1.217,5 meter. Ini adalah jembatan terpanjang di Kabupaten Bekasi dan Karawang, tidak ada yang lain,” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Karawang Dedi Ahdiat, Rabu (13/02).
Pembangunan jembatan penghubung antar dua kabupaten itu, sudah dikerjakan mulai tahun 2017. Kata Dedi Ahdiat, anggaran yang digunakan untuk wilayah Karawang tidak kurang dari Rp38 miliar. “Pembangunan ini dilakukan dengan dua tahap. Untuk tahap pertama Rp6 miliar sekian, yang kedua Rp32 miliar. Untuk keseluruhan menghabiskan 85 (miliar) lebih,” imbuhnya.
Sementara sampai saat ini jembatan baru tersebut masih menggunakan nama Jembatan Rengasdengklok-Pebayuran untuk wilayah Karawang, sedangkan untuk wilayah Bekasi dengan nama jembatan Pebayuran-Rengasdengklok. “Ada beberapa nama nanti. Masih kita rahasiakan. Pasti nanti kita akan bermusyawarah dengan bupati, biar nanti punya kesepakatan dengan nama ini,” kata Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.
Namun untuk penamaan jembatan baru ini, kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, akan ada unsur sejarahnya. Pasalnya Karawang dan Bekasi ini memiliki sejarah yang kental untuk Indonesia. (mra)