Diserang Hama, Harga Cabai Masih Mahal
PURWAKARTA, RAKA – Hama patek dan lalat buah menyerang tanaman cabai. Padahal, para petani di Pasawahan sedang memasuki musim panen.
Para petani pun dituntut lebih waspada dan lebih berhati-hati. Para petani, juga harus menambah biaya untuk membeli obat pembasmi hama fungisida. Mereka merogoh kocek lebih dalam demi mempertahankan buah cabai yang sudah siap panen itu.
“Hasilnya cabai ini agak lumayan bagus, cuman ada kendala tambah biaya karena kan ini pemeliharaan harus dobel untuk beli fungisida semacam itu,” ujar Rahmat, petani di Pasawahan, Purwakarta, Rabu (11/1).
Dia menyebutkan, demi menjaga tanaman cabai, dirinya bisa menghabiskan satu kilogram cairan fungisida dalam satu hari, padahal di waktu normal satu kilogram cairan fungisida itu bisa untuk satu minggu.
“Ada sebagian kecil sih yang terkena hama, karena ini rutin saya semprot. Biasanya satu kilogram cairan fungisida itu untuk satu minggu, ini satu hari habis untuk 2.000 tanaman cabai yang ada,” imbuhnya.
Meski harus merogoh kocek lebih dalam, petani tetap sumringah karena harga cabai di pasaran masih tinggi. Hal ini dapat mengganti biaya penyemprotan yang sebelumnya di keluarkan oleh para petani. “Alhamdulillah katanya sih harga masih tinggi, jadi bisa tertolong,” tambah Rahmat.
Saat ini harga cabai merah di pasar tradisional Purwakarta masih di harga Rp80.000 per kilogramnya, sedangkan untuk cabai rawit merah dijual seharga Rp90.000 per kilograma. (gan)