KARAWANG

Disnakertrans Bentuk Forum Sosialisasikan TKA

KARAWANG, RAKA – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) membentuk forum kecil untuk menginventarisasi hal-hal yang berkaitan dengan keluhan dan permintaan terkait fasilitas yang dibutuhkan tenaga kerja asing, sehingga mereka bisa bekerja di Karawang dan berdomisilinya juga di Karawang.

Hal itu diungkapkan Kadisnakertrans H. Soroto, kemarin, di kantornya. Dia ditanya upaya yang sudah dilakukan dinasnya sebagai tindak lanjut Sosialisasi Keberadaan Tenaga Asing di Karawang, yang berlangsung belum lama ini di Hotel Resinda Karawang.

Dari belasan keluhan dan permintaan yang disampaikan, Suroto menyebutkan, selain aparteman yang layak dan murah, dua hal penting yang diungkapkan yakni keberadaan sekolah berstandar internasional dan rumah sakit internasional disamping memperbanyak restoran-restoran asing. “Biasanya mereka membawa keluarga, istri dan anak. Sehingga jika ada sekolah internasional anak-anak mereka juga bisa melanjutkan pendidikan,” ucap Suroto.

Untuk hal itu, terang Suroto, bupati pun sudah menyatakan kesiapannya memfasilitasi berdirinya sekolah internasional, sekaligus upaya mendorong agar swasta bisa berinvestasi di bidang pendidikan untuk selanjutnya bisa membuka kantor cabang di Karawang, baik yang berpusat di Jakarta maupun Cikarang.

Hal lain disebutkan Suroto terkait keluhan dan permintaan TKA adalah market, yakni pusat-pusat perbelanjaan. “Selama ini para TKA tinggal di daerah-daerah yang dekat dengan pusat perbelanjaan. Seperti di Cikarang ada Farmers Market yang menyediakan kebutuhan rumah tangga TKA. Farmers market ini bisa didorong supaya berinvestasi di Karawang,” tegas Suroto.

Tidak kalah penting lagi, Soroto menyebutkan keberadaan restoran-restoran asing, seperti restoran Jepang yang menurut Suroto memang masih kurang di Karawang, termasuk restoran Korea. Ini juga menjadi bagian penting yang didorong agar swasta juga bisa berperan dalam rangka menginvestasikan rumah makan dan restoran di Karawang. Terutama di kawasan industri dan jalur-jalur niaga yang terkorelasi dengan tempat-tempat tinggal TKA.

“Kita ingin Karawang itu punya Kemang seperti Jakarta. Disitu jadi pusat bisnis, pusat niaga dan tempat tinggal orang asing, segala fasilitas bisa terakomodir di dalam kawasan itu,” pungkas Suroto.

Selain itu, persoalan transportasi pun jadi hal menarik yang diungkapkan. Disamping dinilai belum layak, ketersediaan moda transportasi seperti taxi pun dianggap penting untuk diadakan. Disamping infrastruktur jalan dan trotoar yang juga dinilai masih buruk jalur penghubung antara Kawasan Industri pun jadi permintaan TKA. “Orang asing itu biasanya suka berjalan kaki,” ucap Suroto merilis salah satu keluhan yang disampaikan perwakilan kawasan industri yang hadir saat sosialisasi Tenaga Kerja Asing. (ari/asy)

Related Articles

Back to top button