Diterpa Ijazah Palsu, Kades Sukajaya Santai
Kades Sukajaya
Nirwan Hermawan
PURWAKARTA, RAKA – Meski pemilihan kepala desa sudah berlalu, namun kabar dugaan penggunaan ijazah palsu saat akan mendaftar menjadi calon kades, masih saja berhembus.
Namun Nirwan Hermawan, sang pemenang Pemilihan Kepala Desa Sukajaya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, tidak mau menanggapinya.
Dia mengaku, saat ini dirinya hanya fokus mengabdi kepada masyarakat yang telah memilihnya sebagai Kades Sukajaya dalam Pilkades tahun 2021. “Meski saya dituding dan sudah dilaporkan terkait tudingan ijazah palsu, saya hanya terima dengan sabar dan saya tetap menjadi kepala desa untuk mengabdi dan melaksanakan tugas saya sebagai kades,” ujarnya.
Nirwan menjelaskan, membangun Desa Sukajaya ke arah yang lebih baik daripada sebelumnya adalah hal yang paling utama. “Untuk membangun desa dan untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk kesejahteraan masyarakat desa saya, sesuai visi misi yang sudah saya janjikan,” sambungnya.
Dia mengaku tak riasu meski saat ini diterpa isu ijazah palsu. Sebab dirinya tidak merasa menggunakan ijazah atas nama orang lain dalam pencalonan Pilkades Purwakarta 2021. “Adapun saya dituding terkait soal ijazah dengan memakai ijazah atas nama orang lain, silahkan buktikan dan panggil orangnya,” tandasnya.
“Saya tidak takut dan memang tidak merasa memakai ijazah milik orang lain,” imbuh Nirwan.
Jika nantinya keputusan sudah inkrah dan dirinya tidak bersalah, Nirwan mengaku, tidak ada niatan untuk membalas orang yang telah melaporkannya. “Kita sabar saja dan kita lawan dengan cara kita bekerja dan membuktikan visi misi dan janji saya kepada masyarakat,” imbuhnya.
Termasuk ujarnya, gajinya pun akan diberikan untuk kepentingan masyarakat. “Hanya satu untuk masyarakat, kita mengabdikan diri sebagai kepala desa dan bertanggung jawab untuk kepentingan masyarakat,” lanjutnya.
Belum lama ini Nirwan dilaporkan ke polisi terkait dugaan ijazah palsu yang digunakannya dalam Pilkades Purwakarta 2021. Ijazah tersebut terdata di Disdik Purwakarta bukan atas nama Nirwan, melainkan Ajid. (gan)