Uncategorized

Dominasi Sakit Gigi dan Diare

SAKIT GIGI: Petugas Puskesmas Telukjambe Timur memeriksa pasien yang mengeluhkan sakit gigi. Dalam sebulan terakir, banyak warga yang datang mengeluhkan sakit gigi.

TELUKJAMBE, RAKA – Dalam satu bulan terakir, Puskesmas Telukjambe Timur diserbu pasien penderita sakit gigi. Pasien bukan hanya warga setempat, namun juga berasal dari puskesmas lain yang tidak tertangani. “Kalau dari puskesmas lain kalau sudah kurang bisa ditangani biasanya ke sini, Alhamdulillah fasilitas disini lengkap,” ungkap Kepala UPTD Puskesmas Telukjambe Timur Nugraha.

Perawat poli gigi Puskesmas Telukjambe Timur Usman Hadi mengatakan, dalam sehari rata-rata terdapat 20 pasien sakit gigi yang berobat. Sakit yang dialami pasien bervariasi, namun pada umumnya mengeluhkan pembengkakan pada gusi yang disebabkan oleh infeksi. Hal tersebut disebabkan masyarakat yang mengabaikan lubang pada gigi saat awal terbentuk dan baru datang ke puskesmas saat lubang sudah terlanjur membesar, bahkan mengenai saraf gigi. “Kebanyakan itu sudah pada bengkak, sudah kena syarafnya, kalau bolong-bolong kecil suka dibiarkan,” terangnya.

Dia mengatakan, sejauh ini kesadaran masyarakat tentang kesehatan gigi cenderung rendah. Masyarakat tidak terbiasa untuk melakukan kontrol gigi yang idealnya dilakukan setiap 6 bulan. Hal itu agar dokter dapat menditeksi lebih dini penyakit apa yang dialami pasien dan dapat segera melakukan tindakan medis yang diperlukan. “Jadi ketahuan mana yang mesti harus ditangani. Misalnya ditambal atau dilakukan pembersihan karang gigi,” terangnya lagi.

Usman juga menjelaskan, sakit gigi disebabkan berbagai faktor, di antaranya cara menyikat gigi yang salah dan pola makan yang tidak dijaga. Karena itu Puskesmas Telukjambe Timur melakukan penyuluhan kepada masyarakat melalui posyandu, Posbindu dan sekolah-sekolah setiap satu bulan sekali. “Kalau kita kunjungan ke sekolah, dari 10 anak itu pasti ada 7 atau 8 yang giginya berlubang. Jadi angka sakit gigi itu benar-benar tinggi,” tuturnya.

Sementara itu, dokter Muhammad Fahmi selaku tenaga medis yang menangani poli umum di Puskesmas Telukjambe Timur mengatakan, dalam sebulan ini banyak pasien yang mengeluhkan diare. Ia menuturkan, dari rata-rata 50 pasien yang datang per harinya, 5 persennya adalah pasien dengan keluhan diare. Adapun penyebab yang sering ditemui adalah tidak dijaganya pola makan. “Sekali makan pedas, atau makanannya kurang bersih,” terangnya.

Dokter Fahmi mengingatkan agar masyarakat lebih sering memasak sendiri makanannya ketimbang membeli. Menurutnya, makanan hasil olahan sendiri lebih terjamin kebersihannya dari pada makanan yang diolah oleh penjual. Sebab masyarakat tidak tahu bagaimana penjual mengolah masakannya. “Paling gampang yaitu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button