Pelajar Doyan Ciu
KOTABARU, RAKA – “Kalau lagi kumpul-kumpul pasti minum.” Ungkapan miris itu terlontar di mulut seorang pelajar SMK kelas X di Kotabaru, sebut saja Beler (16).
Dia yang sudah terbiasa minum-minuman berlakohol sejak SMP kelas IX, mengaku sangat mudah membeli minuman jenis ciu. Menurutnya, para remaja sudah terbiasa dengan mabuk-mabukan. “Banyak kok yang jual di Cikampek dan Kotabaru mah,” ungkapnya kepada Radar Karawang, kemarin.
Ia melanjutkan, selain di tukang jamu, ciu juga dijual di toko kelontong di Jalan Stasiun. Namun, dia enggan merinci dengan jelas toko yang dimaksud. “Kalau saya kasih tahu, nanti sulit lagi belinya. Di Pucung juga ada yang jualan,” ujarnya.
Beler yang juga kerap menenggak obat batuk mengaku, biasanya dia minum bersama teman-temannya saat bolos sekolah, atau pulang sekolah. “Apalagi kalau musim hujan seperti sekarang. Enak kalau sambil minum..hehe,” ujarnya.
Menurutnya rasa ciu yang pahit, biasa dicampur dengan minuman berenergi. Atau bisa juga dengan serbuk minuman instan. “Biar gak terlalu pahit. Tapi kalau gak punya uang, ya langsung diminum ciunya,” tuturnya.
Hal serupa dikatakan, AN (17). Dia yang gemar menonton sepak bola ini mengaku sudah terbiasa menenggak berbagai minuman. Mulai dari kelas rendah seperti ciu, hingga vodka yang harganya puluhan ribu rupiah. Menurutnya, minuman beralkohol sudah biasa bagi pelajar di Kotabaru dan Cikampek. “Semua temen-temen saya pasti pernah mencicipi minuman. Ada yang sekadar tahu, ada juga yang memang suka mabuk,” katanya.
Ia menjelaskan, menenggak minuman sudah menjadi kebiasaannya sejak kelas X SMK. Tidak jarang, teman perempuannya juga ikut pesta minuman keras. “Munafik kalau ada yang gak tahu minuman mah. Coba aja tanya pada pelajar yang suka nongkrong, pasti udah biasa minum,” tuturnya.
Menurut AN, biasanya dia minum-minuman beralkohol di beberapa tempat. Sebut saja lapangan merah di belakang SDN Pucung. Atau di sekitaran lapangan Kecamatan Kotabaru. “Ada juga di kontrakan temen. Gimana asyiknya aja,” bebernya.
Hal serupa dikatakan remaja putri, Is (17). Ia mengaku sudah mengenal minuman beralkohol sejak SMP. Saat itu, dia ditawari temannya setelah menonton sepak bola. “Cuma coba-coba aja sih. Gak sering (minum alkohol),” ungkapnya.
Menurutnya minuman beralkohol sudah tidak aneh di kalangan remaja. Hampir seluruh temannya pernah meminum alkohol. “Mulai dari ciu, vodka, obat batuk juga ada..haha,” katanya.
Aang Abdul Kohar, tokoh agama dan seorang guru ngaji di Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru mengatakan,
kondisi demikian tidak boleh dibiarkan. Jika hal itu dibiarkan. Begitu pula persoalan lain semisal tidak mampunya anak membaca Alquran, sungguh sangat miris. “Jangan sampai dibiarkan,” tuturnya. (cr2/psn)