Dosen dan Mahasiswa Unsika Latih Kader Bank Sampah Desa Bengle Pemasaran Digital

KARAWANG,RAKA- Bantu pemasaran maggot kering, dosen dan mahasiswa Unsika latih kader Bank Sampah Desa Bengle pemasaran digital.
Dosen dan mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dengan tema Digital Marketing pada Kader Bank Sampah di Dusun 7 Desa Bengle. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi sirkular dari budidaya maggot.
“Kita berikan pelatihan digital marketing dengan tujuan agar mereka (pengelola) Bank Sampah yang bisa meningkatkan nilai tambah dari ekonomi sirkular yang sudah dirintisnya, yaitu maggot,” Kata Mochamad Faizal Rizki, Dosen Ilmu Pemerintahan Unsika, saat memberikan Pelatihan Digital Marketing di Balai Posyandu Citra Kencana 15 RT 65/66 Desa Bengle, Sabtu (20/9).
Lebih lanjut, ia menjelaskan kader Bank Sampah di Dusun 07 Desa Bengle sangat aktif dalam mengelola Bank Sampah mereka, meskipun demikian belum optimal dari segi perluasan pemasaran hasil budidaya maggot.
Bank Sampah Induk Mandiri Bengle Sejahtera (BSI-MBS) telah melaksanakan berbagai inovasi untuk meningkatkan ekonomi sirkular, salah satunya budidaya maggot atau larva dari black soldier flies (BSF) yang dapat menguraikan sampah organik/sisa makanan.
Kemudian maggot yang dihasilkan dalam kurung waktu tertentu dapat di keringkan dan digunakan sebagai pakai ternak atau ikan. Maggot kering ini memiliki nilai tambah secara ekonomi.
“Kebetulan di Bank Sampah ini sudah dibudidayakan maggot (BSF) tapi untuk pemasaran kita akan bantu mengedukasinya supaya nilai tambahnya lebih optimal,” terang Tri Susanto, saat memberikan materi mengenai budidaya maggot di Balai Posyandu Citra Kencana 15 RT65/66.
Dihadiri 30 orang peserta pelatihan Fadlan Nurhakiem, dosen Program Studi Hubungan Internasional sekaligus anggota PkM turut memberikan masukan terkait pentingnya pemasaran digital supaya ekonomi sirkular semakin optimal dan meningkatkan nilai tambah bagi para pengelola.
“Ekonomi sirkular sangat penting dalam membangun komunitas pengelola Bank Sampah di sini,” ujar Fadlan.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Lolita Deby Mahendra Putri selaku fasilitator PkM mengatakan, Civitas Akademik dari Unsika mencoba membantu kader Bank Sampah Induk untuk memasarkan maggot sebagai produk unggulan, namun tidak hanya itu pemasaran digital juga berguna untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship para wanita yang mayoritas merupakan kader Bank Sampah di Desa Bengle.
“Kebetulan di Dusun 7 Desa Bengle sudah merupakan kampung Program Kampung Iklim atau Proklim, artinya ini mereka (ibu-ibu) di sini sudah serius mengurus lingkungan yang berkelanjutan, sudah kewajiban kami (civitas) membantu mereka mengoptimalkan nilai tambah dari ekonomi sirkular,” jelas Lolita.
Keberadaan Bank Sampah Induk Mandiri Bengle Sejahtera dapat menjadi rujukan bagi masalah sampah baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menyuntikan semangat para kader Bank Sampah supaya lebih giat dalam mengelola sampah demi lingkungan yang lebih baik lagi.
“Kita dari pihak Civitas Universitas Singaperbangsa Karawang berupaya terus memberikan kontribusi serta pendampingan kepada pengelola Bank Sampah demi terwujudnya Sustainability Development Goals (SDGs) dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat,” tutup Faizal.(rls)