Dosis Penggunaan Pupuk akan Dibatasi
KARAWANG, RAKA – Pupuk merupakan salah satu sarana produksi dalam kegiatan pertanian. Ketersediaan pupuk yang cukup tentu akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi padi di Karawang. Kelangkaan pupuk, khususnya pupuk bersubsidi masih sering dikeluhkan oleh para petani seperti yang terjadi beberapa waktu lalu saat tibanya musim tanam.
Kepala Dinas Pertanian Hanafi menuturkan, terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi pada tahun ini terjadi karena kebutuhan pupuk urea yang diusulkan petani sesuai dengan eRDKK, yaitu sebanyak 56 ribu ton. Sedangkan kuota pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat hanya 38 ribu ton. Dijelaskan Hanafi, dengan dosis yang dianjurkan oleh Kementerian Pertanian yaitu 225 Kg per satu hektare sawah, seharusnya kebutuhan pupuk untuk 95 ribu hektare sawah di Karawang sudah cukup.
Tetapi karena para petani di Karawang menggunakan pupuk urea lebih dari dosis yang dianjurkan Kementerian, maka terjadi kekurangan pupuk. “Tapi petani kita dosisnya biasanya lebih. Satu hektare sawah dikasih 300 Kg bahkan 350 Kg perhektare,” jelasnya.
Untuk tahun 2021 nanti, kata Hanafi, karena pembelian pupuk subsidi ini sudah melalui sistem online, dosis penggunaan pupuk akan dibatasi sesuai anjuran dari Kementerian Pertanian yaitu 225 Kg perhektare. Jika ada penggunaaan pupuk melebihi dosis yang sudah diinput dalam eRDKK, maka sistem akan menolak. “Mulai tahun depan dosisnya akan dipatok 225 Kg per hektare. Kalau lebih dari itu sistem menolak,” ujarnya.
Penggunaan pupuk dengan dosis yang lebih dari anjuran, lanjut dia, tidak akan bisa dilakukan oleh petani. Karena pada saat input data eRDKK kemarin sudah disesuaikan dengan dosis yang dianjurkan oleh Kementan. “Sudah dikunci dengan dosis 225 Kg dalam kartu taninya. Kalau yang hektare berarti hanya 450 Kg. Kalau lebih dari itu petani gak bisa nebus,” terangnya.
Hanafi juga menambahkan, keberadaan Pupuk Kujang sangat berperan terhadap peningkatan dan perkembangan kegiatan pertanian di Karawang. “Ya sangat berperan sekali, karena berada di Karawang sehingga distribusinya akan lebih mudah. Baik untuk padi maupun untuk tanaman lainnya,” pungkasnya. (nce)