Karawang
Trending

DPPKB Karawang Terus Tekan Angka Stunting

KARAWANG, RAKA – Pemerintah Kabupaten Karawang terus menekan angka stunting. Kepala Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan Keluarga DPPKB Karawang, Edi Zulkarnaen, menuturkan bahwa sejak awal, Karawang menghadapi tantangan cukup berat dalam penanganan status gizi balita.

Berdasarkan data SSGI, SKI, dan EPPGBM, angka stunting di Karawang tahun 2021 tercatat 20,60 persen, kemudian turun menjadi 14,00 persen di tahun 2022, dan naik sedikit di 2023 menjadi 17,10 persen.

Baca Juga : 9 Koruptor Mendekam di Lapas Karawang

“Kondisi awal ini menjadi dasar kami memperkuat strategi penurunan stunting secara lebih terintegrasi,” ujar Edi.

Pada 2023, sejumlah indikator menunjukkan hasil yang belum maksimal. Hanya 37,70 persen ibu hamil KEK mendapat tambahan asupan gizi, dan 50,12 persen bayi mendapat ASI eksklusif, jauh di bawah target nasional. Kemudian meningkat pada pada tahun 2024 bahwa 63.38 persen ibu hamil KEK mendapat tambahan asupan gizi, namun masih dibawah target nasional sebesar 90 persen. Sementara target bayi mendapat ASI eksklusif tercapai d tahun 2024 sebesar 80.80 persen.

Selain itu, angka pemantauan pertumbuhan balita sudah mendekati target pada tahun 2023, yakni 88,13 persen dari 90 persen. Namun turun di tahun 2024 menjadi 80,17 persen. “Indikator ini menjadi cerminan bahwa intervensi perlu dipercepat, khususnya dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan bayi,” jelas Edi.

Tonton Juga : Prajurit Senior Ngamuk, Anaknya Tewas Dianiaya Tentara

Karawang menargetkan prevalensi stunting turun hingga 12,1 persen sesuai RPJMD 2021–2024, bahkan melampaui target nasional 14 persen. Sasaran program meliputi calon pengantin, ibu hamil, ibu pascapersalinan, hingga baduta dan balita dalam periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Pelaksanaan 8 aksi konvergensi di Karawang dibiayai dari berbagai sumber, mulai dari APBD, APBDes, DAK fisik maupun non-fisik, dengan total anggaran Rp113,47 miliar pada 2024.

Fokus anggaran terbagi pada intervensi spesifik, intervensi sensitif, serta koordinasi, publikasi, dan monitoring evaluasi. Melalui pelaksanaan aksi tersebut, audit kasus stunting pun dilakukan setiap semester. Pada 2024, intervensi menyasar calon pengantin, wanita usia subur, ibu hamil, ibu pascapersalinan, baduta, hingga balita.

Data SSGI 2024 menunjukkan angka stunting di Karawang kembali meningkat menjadi 17,60, jauh di atas target nasional 14. Sementara Underweight 14,70 dan Wasting 8,0. Hasil serupa juga ditunjukkan EPPGBM, dengan prevalensi underweight 3,5 persen, stuntung 1,80 dan wasting 1,8 persen. Untuk itu, Edi mengakui masih ada kendala. Di antaranya rendahnya cakupan ibu hamil KEK yang mendapat tambahan gizi, keterbatasan kesadaran masyarakat, hingga masih adanya tantangan pada sanitasi dan akses air bersih di beberapa wilayah.

“Kami merekomendasikan penguatan kolaborasi lintas sektor, pemantapan edukasi, serta peningkatan sarana prasarana dasar bagi masyarakat,” tegasnya.

Sejumlah inovasi lahir dari Karawang, di antaranya LEUIT KACINTA yang memberikan intervensi makanan bergizi bagi ibu hamil dan balita, program Sadari bersama Apindo x KIIC berupa pemberian dua butir telur setiap hari untuk balita stunting, serta P2K2 untuk meningkatkan kesadaran keluarga penerima manfaat PKH terkait pencegahan stunting.

Selain itu, program GEMARIKAN digulirkan untuk mendorong konsumsi ikan yang kaya protein dan omega 3. Hasil intervensi menunjukkan peningkatan signifikan pada berat badan dan panjang badan anak penerima manfaat.

Misalnya, pemberian telur setiap hari mampu menaikkan berat badan anak rata-rata 0,36 kg dan panjang badan 1,84 cm dalam waktu satu bulan. Untuk memperkuat keberlanjutan, Pemkab Karawang meluncurkan program SIGEULIS PISAN (Series Webinar Literasi Posyandu Se-Kabupaten Karawang) yang ditujukan bagi kader posyandu.

Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader sebagai garda terdepan edukasi kesehatan masyarakat. “Dengan penguatan kader posyandu dan inovasi program berkelanjutan, kami optimis Karawang bisa mencapai kondisi zero stunting di masa depan,” pungkas Edi Zulkarnaen. (uty)

Related Articles

Back to top button