Purwakarta

Waspada Lelaki Bercadar Masuk Ruang Privat Wanita

Nia Kurnia

PURWAKARTA, RAKA – Korps HMI-Wati (Kohati) Cabang Purwakarta mewanti-wanti fenomena crosshijaber yang saat ini ramai diperbincangkan di jagat maya. Menurut Ketua Kohati Cabang Purwakarta Nia Kurnia, femenomena cross hijaber sangat meresahkan kaum perempuan. “Yang meresahkan itu soal masuk ke ruang privatnya, ada laki-laki yang masuk ruang privat perempuan seperti toilet dan masjid. Ini yang perlu diperhatikan,” terangnya, kepada wartawan, Selasa (15/10).

Istilah crosshijaber sendiri diambil dari crossdressing, di mana pria mengenakan gaun wanita dan tampil dengan makeup. “Kita perlu waspada, karena ada yang memanfaatkan fenomena tersebut untuk iseng mengintip ruang privat perempuan. Secara hukum islam ini kan jelas melanggar, karena laki-laki tak boleh menyerupai perempuan,” jelasnya.

Sementara Ketua Komunitas Swara Saudari, Yayu Nurhasanah mengatakan, crosshijaber ini merupakan hak ekspresi gender seseorang, namun rawan ada pelecehan. “Aku pribadi sangat menghormati perempuan yang memutuskan berhijab, tapi nggak nyaman saat udah ditambah cadar. Karena ini banyak dimanfaatin orang yang niat jahat,” terangnya.

Ia juga mengatakan, ada garis samar antara crossdresser berhijab dengan laki-laki yang menyamar untuk bisa melakukan pelecehan dengan teman-teman transpuan yang berhijab. “Di Purwakarta, fenomena kayak gini bakal diwaspadai, karena orang-orangnya belum welcome,” terangnya.

Ia juga menyayangkan jika ada tuduhan kepada mereka yang melakukan transpuan dan beribadah disalahartikan. “Karena transpuan juga ada yang memilih untuk berhijab dan its ok. Tapi kalau berhijab untuk tujuan gak baik kasihan juga sama transpuan yang niatnya bener-bener ibadah,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button