HEADLINEKarawang
Trending

DPRD Jabar Sentil Dedi Mulyadi, Program Belum Jelas Jangan Dibikin Konten

Radarkarawang.id- Terkait bantuan 1.000 rumah panggung Desa Karangligar, anggota DPRD Jabar sentil Dedi Mulyadi, program belum jelas jangan dibikin konten.

Dedi Janji bangun 1.000 rumah panggung di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, tapi  realisasinya hanya 10 unit saja.

10 unit tersebut, berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Eiger, bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan, Taufik Ismail mengungkapkan, program tersebut awalnya digagas pasca banjir melanda Karawang.

Baca Juga: Ujang Nur Ali Masih Tunggu Kelanjutan Proses di Mabes Polri

Program ini solusi hunian aman genangan air. “Pak gubernur pernah menjanjikan akan membangun rumah panggung 1.000 unit di Karawang,” katanya, Selasa (12/8).

“Tapi kenyataannya berkurang dan hanya terealisasi 10 rumah saja. Itu pun dari CSR PT Eiger, bukan dari APBD,” ujar Taufik.

Tak hanya jumlah, ukuran rumah pun diperkecil. Desain awal 8×8 meter menjadi 6×6 meter, dan akhirnya hanya terwujud 4×6 meter.

Taufik meminta pemprov tidak asal bicara. Janji yang disampaikan secara terbuka, apalagi di medsos dapat menimbulkan kekecewaan jika tidak sesuai.

“Kita sebagai DPRD di daerah pemilihan jadi menerima banyak pertanyaan dari warga. Ke depan, kalau ada solusi atau program, mohon jangan langsung dipublikasikan sebelum ada kepastian pelaksanaan,” tegasnya.

Program rumah panggung ini sebelumnya diharapkan menjadi salah satu langkah mitigasi bencana banjir di wilayah perkotaan Karawang, khusus di Karangligar.

“Namun, dengan realisasi yang minim, masyarakat masih menunggu solusi nyata dari pemerintah,” tutup anggota DPRD dapil Karawang dan Purwakarta ini.

Tonton juga: Prajurit Senior Ngamuk, Anaknya Tewas Dianiaya Tentara

Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, permasalahan banjir yang sering terjadi di Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Pemprov Jabar punya solusi.

“Warganya tidak mau direlokasi, tapi kami akan bangun 1.000 rumah panggung yang tingginya 2,5 meter,” katanya, Selasa (4/3) baru-baru ini.

“Jadi rumahnya rumah kolong di atasnya boleh tembok,  boleh bambu dan boleh kayu,” tambah mantan Bupati Purwakarta dua periode ini.

Dijelaskannya juga, pihaknya akan menyiapkan desain dan arsitekturnya sehingga ketika banjir warga sudah dapat menyesuaikan diri. Menurutnya, dengan rencana tersebut masyarakatnya pun setuju tidak ada yang menolak.

Kemudian, diharapakan Kementerian  Pengerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera membangun bendungan Cibeet dan Cijurai untuk dapat mengurangi ketinggian banjir yang sering terjadi di wilayah Desa Karangligar.

“Mudah-mudahan Kementerian PUPR merealisasikan pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurai. Banjir di Karangligar berasal dari air sungai Cibeet dan Cijurai,” paparnya. (uty)

Related Articles

Back to top button