Drainase di Jatisari tak Terawat
Hujan Turun, Muncul Genangan
JATISARI, RAKA – Kondisi saluran air di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisari, mengalami penyendatan. Hal itu menyulitkan dan menghambat aktivitas siswa saat berangkat ke sekolah. Sopir angkutan umum Cikampek-Cilamaya Nanang mengatakan, pihaknya sangat miris dengan kondisi saluran air yang berada di wilayah Desa Jatisari, padahal lokasi saluran tersebut tepat berada di samping balai desa. “Saya juga tidak habis fikir kenapa ada masalah di depan mata tapi dibiarkan begitu saja,” ucapnya kepada Radar Karawang
Ia menambahkan, yang lebih mengkhawatirkan lokasi jalan yang tergenang karena luapan air selokan tersebut merupakan akses bagi siswa SMAN 1 Jatisari untuk memasuki gerbang sekolah, tentunya hal itu sangat menyulitkan para siswa dan guru. “Bagaimana kalau mereka terpeleset saat melintas baik jalan kaki maupun saat menggunakan motor, masa mereka harus basah-basahan masuk kelas,” tambahnya.
Ia mengaku, sudah beberapa hari ini kondisi jalan masih dipenuhi genangan air, pihaknya juga meminta kepada pemerintah setempat untuk secepatnya melakukan tindakan, dan memperbaiki selokan yang begitu mengganggu aktivitas siswa. “Setiap hari saya narik anak sekolah ke sini jadi saya tidak tega lihatnya, kasian kalau mereka terus kesulitan melintasi jalan ini,” akunya.
Sementara itu, siswa SMAN 1 Jatisari yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan, genangan air tidak hanya menghambat aktifitas ia dan siswa lainnya, namun genangan air juga merendam tempat pemakaman umum saat kondisi hujan tengah lebat. “Kalau saya sih jalan kaki bisa naik ke pondasi kantor desa, kalau yang pakai motor mereka harus terobos genangan air sampai celana mereka pada basah,” ungkapnya.
Masih dikatakannya, genangan air tersebut sangat sulit surut selama musim hujan beberapa waktu lalu, tentunya ia selaku siswa yang setiap hari menggunakan jalan tersebut, berharap ada perbaikan pada saluran yang menjadi penyebab terjadinya banjir sampai ke ruas jalan. “Jangan dibiarkan seperti ini terus, soalnya kasian sama siswa lainnya juga kalau harus basah kuyup saat masuk kelas,” katanya. Saat Radar Karawang hendak mengkonfirmasi kepada pemerintah desa setempat, kantor desa sudah terlihat sepi karena waktu sudah menjelang sore. (mal)