Drainase Diperbaiki, Warga Minta Kompensasi
PERBAIKI DRAINASE: Alat berat sedang mengeruk aspal di Jalan Parahiyangan, Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat, Selasa (15/6).
KARAWANG, RAKA – Sejumlah pekerja dan alat berat nampak tengah beroperasi di Jalan Parahiyangan, Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat, Selasa (15/6) siang.
Rupanya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang tengah melakukan perbaikan drainase di tepian jalan tersebut. “Sudah dari Jumat kemarin pengerjaannya mah, ya paling sulitnya banyak akar, kalau sudah digali nanti tinggal pasang u-ditch,” ujar salah satu pekerja, Aspari (52).
Aspari mengungkapkan, nilai kontrak proyek pengerjaan drainase ini sebesar Rp200 juta. Adapun panjang drainase yang tengah diperbaiki tersebut sepanjang 220 meter, dengan u-ditch ukuran 60. Namun ia mengatakan, hanya sebagian saja yang menggunakan u-ditch dan sebagiannya sekadar dibuat turap dengan menggunakan batu kali. “Kesananya diturap pake batu, soalnya kalau pakai u-ditch gak cukup katanya uangnya,” ungkapnya.
Masih dikatakannya, perbaikan drainase tersebut merupakqn permintaan warga setempat. Sepengetahuannya jalan tersebut memang kerap menyisakan genangan air saat hujan tiba. Kondisi drainase sebelumnya juga memang buruk, karena banyaknya akar pohon. “Ya itu mah resiko, terserah orang dinas, kalau (drainase) mau diluruskan ya dibongkar, kalau agak susah ya paling drainasenya miring,” komentarnya terhadap sebuah bangunan yang memotong jalur drainase.
Warga setempat, Lutfi Ansori (37) menuturkan, drainase di depan rumahnya sempat dalam kondisi baik sampai akhirnya mulai tertutup akar pohon. Ia sendiri telah mengetahui informasi akan adanya perbaikan drainase sejak lama, namun baru bulan ini direalisasikan. Sebagian drainase di ruas jalan yang sama juga dikatakannya telah diperbaiki belum lama ini.
Ia sendiri merespon baik pengerjaan drainase yang dilakukan, sebab menurutnya pasti akan sangat bermanfaat. Namun sebenarnya ia berharap masyarakat di sekitar proyek tersebut mendapat uang kompensasi, untuk menata kembali bekas pengerjaan di depan rumah mereka. “Kalau di tempat lain kan ada kompensasinya, biasanya setelah pengerjaan dibagi semen, kalau gak ada kompensasi ya mau gimana lagi,” pungkasnya. (din)