HEADLINEKARAWANG

Dua Kali Nyalon Wabup Independen

DEKLARASI: Endang dan Asep Agustian deklarasi bakal calon bupati dan wakil bupati jalur perseorangan.

KARAWANG, RAKA – Nama Asep Agustian atau yang biasa dipanggil Asep Kuncir (Askun) kembali muncul menjadi kontestan dalam Pilkada 2020 mendatang melalui calon perseorangan. Kali ini, Askun bakal berpasangan dengan calon Bupati Endang yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Mulyajaya.

Sebelum manggung di Pilkada 2020 nanti, Askun sempat mencalonkan sebgai Wakil Bupati Karawang berpasangan dengan Nanan Taryana di Pilkada 2015 nanti. Di pilkada lalu, pengacara asli Karawang ini berada diposisi buncit dengan raihan suara 9.051. Meski hasil pilkada lalu tak memuaskan, namun Askun tidak kapok. Kali ini, dia berpasangan dengan Endang yang saat ini menjabat Kades Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya. Sama seperti pilkada sebelumnya, dia mencalonkan diri sebagai wakil bupati dan dari jalur independen. Askun mengaku tidak kapok dengan kekalahan di pilkada sebelumnya dan optimis kali ini bisa bersaing dengan calon lainnya. “Saat ini Askun lebih rame,” ucapnya, saat deklarasi pencalonnya sebagai bupati dan wakil bupati, Rabu (25/12) di kediamnnya.

Askun mengklaim, pasangan Endang – Asep Kuncir yang memiliki singkatan ENAK ini, sangat berbeda dengan calon-calon independen lain yang pada saat itu mencalonkan diri. pasangan ENAK menurutnya lebih mengakar dan memiliki banyak relawan. “Yang lain tidak punya akar rumput. Kami punya akar rumput dan sudah punya 12 relawan,” akunya.

Bakal calon Bupati Karawang Endang menambahkan, sesuai jadwal, 19 Februari nanti pasangan ENAK akan menyerahkan berkas dukungan sebagai syarat kepada KPU Kabupaten Karawang. Kemudian pada bulan Mei nanti dirinya juga akan mengundurkan diri sebagai Kepala Desa Mulyajaya. “Jumlah dukungan kami sudah 6,5 persen. Nanti sebulan sebelum pendaftaran saya akan mundur dari kepala desa,” imbuhnya.

Endang mengatakan, dengan modal pengalaman mengelola APBDes di desa, ia merasa yakin dan memiliki kemampuan untuk menjadi seorang bupati. Pada pencalonannya itu, ia membawa beberapa gagasan untuk membangun Karawang. Diantaranya mengatasi masalah pengangguran, pertanian, pelayanan kesehatan dan pendidikan. “Fokus saya salah satunya pengangguran,” tuturnya.

Diteruskannya, pada saat pencalonannya ia akan membuat formulir komunitas pengangguran Karawang (kopaska). Dalam janjinya, ketika dalam waktu dua tahun pengangguran tersebut tidak terserap, maka ia akan mengundurkan diri. “Teknisnya dengan membuat BUMD, kemudian memanggil investor, HRD. Kita akan ke notaris dan buat MoU,” ujarnya.(nce)

Related Articles

Back to top button