Dua Kepala SD di Lemahabang Tampil Nyentrik

LEMAHABANG, RAKA – Tampil nyentrik saat lepas sambut Koordinator Wilayah Kecamatan Pendidikan (Korwilcambidik) Lemahabang, selain seragaman pangsi, dua kepala sekolah dasar (SD) mengenakan aksesoris tak biasa.
Seperti Kepala SDN Karyamukti 2 Padi. Sekilas pria berkumis tipis itu nampak garang dengan sebilah golok terpajang di pinggangnya. Tak pelak dandanannya itu pun mengundang perhatian peserta yang hadir. Namun tak disangka, saat kepala golok dicabut dari serangkanya, kegarangannya itu berubah jadi bahan lelucon kepala sekolah lain di sekelilingnya. Mengingat, bukan golok berbahan baja yang keluar dari serangkanya tadi, namun hanya sebuah sisir rambut berwarna kuning. “Buat bercandaan aja, goloknya saya ganti jadi sisir rambut,” ucapnya santai.
Padi mengaku, penampilannya itu hanya dia kenakan di acara khusus saja. Terlebih mayoritas kepala sekolah dan guru di lingkungan Korwilcambidik Lemahabang ini humoris. Di hari kerja, kata Padi, profesionalitasnya tetap digunakan dengan mengenakan baju atau seragam layaknya kepala sekolah lain.
Adapun pakaian pangsi, dia merasa bangga karena terikat dengan adat dan budaya Karawang. Pasalnya, untuk lingkungan guru di Kecamatan Lemahabang, dia mengkalaim jika yang pertama mengenakan pangsi ini ialah dirinya. “Ada kepuasan tersendiri kalau pakai pangsi ini, karenan saya juga pencetusnya di Lemahabang. Sekaligus ingin mengenalkan kepada masyarakat, bahwa ini pakaian adat Sunda,” ujarnya.
Lain halnya dengan Kepala SDN Pulomulya 2, Ulumuddin. Dengan percaya diri, dia kenakan baju pangsi ditambah dengan aksesoris dua tasbih berukuran besar yang tergantung di lehernya. Sekilas nampak seperti dukun, namun hal itu dia lakukan tidak lain untuk hiburan saja.
Terlebih, penampilan nyentriknya itu hanya dilakukan saat momen-momen tertentu saja. “Kalau hari biasa, saya juga pakai baju rapih pada umumnya,” pungkasnya. (rok)